Honda Kena Serangan Snake Ransomware, Pabrik Tutup

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Jaringan Honda dikabarkan terkena serangan siber dan berdampak pada kegiatan operasionalnya di hampir semua cabang di dunia. Pabrik Honda pun terpaksa tutup dan karyawan dirumahkan.

Dilansir melaluiIndependent.co.uk, Rabu, 10 Juni 2020, Honda mengakui jika serangan siber ini telah merusak server komputer, sistem email dan program internal lain yang dimiliki perusahaan. Selain itu, semua sistem di luar kantor pusat di Jepang pun terkena 'virus'.

"Kami mengkonfirmasi jika serangan siber ini telah berdampak pada semua jaringan Honda. Namun kami pastikan tidak ada pembobolan informasi penting sampai saat ini," ujar juru bicara Honda, seperti dikutip The Independent dari BBC.

Financial Times melaporkan, serangan itu terjadi sejak Senin pagi. Usai ditemukan, Honda langsung memerintahkan karyawannya untuk tidak mengakses komputer dan mengambil cuti kerja beberapa hari.

Virus tersebut diklaim telah menyebar ke seluruh jaringan namun mereka tidak menjelaskan hal itu lebih rinci lagi. Yang pasti, Honda mengakui jika pabrik mereka di Swindon cukup terdampak dari serangan ini. Pabrik Swindon memproduksi model Honda Civic.

Sejatinya, pabrik itu memang telah ditutup sejak 20 Maret, saat pandemi virus corona mulai menyerang. Penutupan pabrik dikabarkan akan berlangsung sampai 2021. Namun Telegraph melaporkan bahwa pabrik tersebut mulai beroperasi kembali sejak 8 Juni kemarin.

Pabrik Honda lainnya yang terdampak seperti perakitan mobil di Ohio, Amerika Utara, Itali dan Turki. Demikian juga pabrik motor Honda di India dan Brazil. Perusahaan berharap mereka bisa mencari solusi dari isu ini dalam waktu dekat.

Dalam sebuah cuitan di Twitter, akun Honda Automobile Customer Service menuliskan bahwa saat ini Layanan Konsumen Honda dan Layanan Finansial Honda mengalami gangguan dan tidak akan beroperasi.

Peneliti keamanan jaringan dari CybSafe mengatakan jika kemungkinan Honda terkena ransomware yang diciptakan khusus untuk merusak sistem perusahaan itu. Kemungkinan berasal dari keluarga Snake Ransomware.

"Virus yang merusak jaringan Honda merupakan bagian dari keluarga SNAKE ransomware. Virus itu menargetkan keseluruhan jaringan ketimbang individu," ujar Oz Alashe, Chief Executive dari perusahaan keamanan siber CybSafe, kepada Telegraph.

Dijelaskannya, operasional Honda di dunia sejatinya telah diretas sejak lama dan mempersiapkan diri saat semua sistem offline. Lalu ketika sebagian sistem kembali online, virus itu langsung bekerja penuh.

Ini merupakan kasus kedua Honda yang diserang hacker. Sebelumnya pada 2017 Honda juga sempat merasakan ransomware WannaCry dan memaksa mereka berhenti produksi.

 

Video