Honey Zepper, Cabai Habanero dengan Rasa Melon

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Habanero dikenal sebagai salah satu cabai terpedas dunia. Meski di tahun 2017, posisi cabai terpedas dunia ditempati oleh Carolina Reaper, namun Habanero khususnya Red Savina Habanero menempati posisi ke-10.

Red Savina Habanero memiliki derajat kepedasan sekitar 500 ribu SHU.

Namun apa jadinya jika ternyata popularitas Habanero sebagai cabai pedas kini berubah? Bagaimana jika habanero kini tak lagi tak lagi pedas melainkan manis?

Habanero manis ini dikenal dengan nama sweet habanero atau honet zepper. Cabai ini memiliki rasa yang ringan dan sedikit tajam. Hanya saja tak ada rasa pedas yang mengganggu saat mengigitnya.

MengutipBon Appetit, jangan harapkan adanya sengatan pedas saat menyantapnya. Namun kenyataannya rasa yang terasa justru seperti raa manis dari buah melon setelah memakannya. Menyantap cabai ini ternyata dianggap seperti memakan bunga cabai.


Biji cabai ini pertama kali dikembangkan oleh Michael Mazourek selama penelitian doktornya di Cornell University. Setelah melakukan serangkaian penelitian, dia pun berhasil menemukan mutasi habanero tak pedas di New Mexico.

Honey Zepper atau habanero manis ini merupakan hasil hibrid atau persilangan dua varietas sayuran. Dalam hal ini, cabai yang tak pedas dengan habanero biasa.

Mazourek pun harus menunggu beberapa generasi tanaman untuk mendapatkan rasa cabai yang manis. Di tahun 2007, dia pun berhasil mendapatkan 'keturunan' habanero yang konsisten dengan aroma dan rasa yang lembut, Honey Zepper.


Nama Honey Zepper ini diberikan oleh pendiri perusahaan dan perkebunan Ark Foods, Noah Robbins. Dia mencetuskan nama Honey Zepper setelah mencoba menanam cabai tersebut tiga tahun lalu. Banyak orang memanggil cabai itu dengan berbagai nama.

"Kami mencoba untuk menonjolkan namanya dengan sesuatu yang benar-benar bisa menjelaskan rasanya," kata Robbins.



Berita Terkait