Studi Temukan Hubungan Antara Demam Saat Hamil dengan Autisme

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Mengalami demam selama kehamilan bisa meningkatkan risiko memiliki anak dengan gangguan spektrum autisme hingga 34 persen.

Demikian yang diungkap sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Molecular Psychiatry. Bagi wanita yang mengalami tiga atau lebih demam setelah minggu ke-12 kehamilan, risiko itu bisa lebih tinggi lagi.

"Kami pikir apa yang terjadi adalah peradangan yang terkait dengan infeksi, yang tercermin dari demam, mengakibatkan perubahan pada cara otak janin berkembang," kata Dr. W. Ian Lipkin, penulis studi dan direktur Pusat Infeksi dan Imunitas di Columbia Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman Universitas, dilansir HuffPost.

"Seiring perkembangan janin, bagaimana kondisi kekebalan tubuh sang ibu dapat berpengaruh," kata Lipkin.

Para peneliti menggunakan data dari Autodrome Birth Cohort Study terhadap lebih dari 95.000 anak yang lahir di Norwegia antara tahun 1999 dan 2009. Dari anak-anak tersebut, 583 memiliki kelainan spektrum autisme, dan 16 persen ibu dalam penelitian tersebut melaporkan demam selama kehamilan.

Demam selama kehamilan relatif sering terjadi. Sekitar 20 persen wanita di Amerika Serikat melaporkan satu atau lebih episode demam saat hamil, menurut sebuah penelitian. Sekitar 1 dari 68 anak di AS memiliki kelainan spektrum autisme.

Namun, penulis studi utama Dr. Mady Hornig memperingatkan bahwa banyak anak yang menderita autisme dalam penelitian baru-baru ini memiliki ibu yang tidak melaporkan demam selama kehamilan.

"Ini benar-benar hanya faktor risiko," kata Hornig, seorang profesor epidemiologi di Columbia University Medical Center.

"Sejauh ini mayoritas wanita yang mengalami demam selama kehamilan tidak memiliki anak autis," imbuhnya.

Studi tersebut juga meneliti apakah mengonsumsi obat anti demam, seperti acetaminophen dan ibuprofen, dapat mengurangi risiko autisme. Periset menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi acetaminophen untuk demam pada trimester kedua mereka minimal mengurangi risiko mereka.

"Jika kita tahu cara yang lebih baik untuk mengelola demam selama kehamilan. Apalagi jika kita bisa tahu cara mencegah terjadinya demam selama kehamilan, itu jauh lebih baik lagi," kata Hornig.

Banyak faktor yang berbeda dikaitkan dengan autisme, termasuk risiko genetika dan lingkungan. Namun, penelitian baru ini memberikan beberapa petunjuk menarik tentang peradangan yang disebabkan oleh demam.

"Temuan ini menyadarkan bahwa orang mungkin harus melakukan vaksinasi terhadap influenza, misalnya, dan juga jenis infeksi lain yang mungkin terjadi selama kehamilan," kata Lipkin.