Hult Prize, Gerakan Membangun Startup Kembali Hadir di Universitas Indonesia
(Foto: Dok. Hult Prize)
Uzone.id-Hult Prize at Universitas Indonesiamerupakan salah satu dari 2000OnCampus Programyang diselenggarakan oleh Hult Prize Foundation di dunia. Tahun ini merupakan tahun pertama acara ini diselenggarakan di Universitas Indonesia, setelah vakum selama empat tahun.
Disebut sebagai theNobel Prize for Students, Hult Prize merupakan gerakan membangunstartupterbesar di dunia dengan tujuan menciptakan ide bisnis untuk menyelesaikan permasalahan sosial mendesak. Tim terbaik akan mendapatkan USD1 juta (sekitar Rp14,29 miliar) sebagai investasi awalstartupmereka.
Asyifa Isvari, sebagaiCampus DirectorHult Prize at UI mengatakan, “Saya membawa Hult Prize kembali ke Universitas Indonesia (UI) sebab saya yakin mahasiswa UI memiliki ide dan kapabilitas untuk berkontribusi dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah sosial di dunia.”
“Saya sangat senang karena kembalinya Hult Prize disambut dengan baik, terbukti pada jumlah pendaftar kompetisi ide bisnis kami yang mencapai 149 tim atau 532 mahasiswa dari berbagai fakultas,” imbuhnya.
Tahun ini, Hult Prize mengangkat tema “Food for Good”. Selama beberapa dekade terakhir, industri pangan telah menciptakan permasalahan di sekitar kita, mulai dari menurunkan kesejahteraan, melemahkan lingkungan, hingga meningkatkan kemiskinan di dunia.
Melalui tema ini, Hult Prize menantang mahasiswa di seluruh dunia untuk menjadikan makanan sebagaivehicle of changedengan membangunsocial impact enterpriseyang akan menciptakan lapangan kerja, menstimulasi ekonomi, menata ulang rantai pasokan, dan memperbaiki kehidupan 10 juta orang hingga satu dekade berikutnya.
Tim Motherlode menjadi salah satu yang membuat aplikasi dengan tujuan meningkatkan pendapatan rumah tangga berpenghasilan rendah di Indonesia.
Tim dengan nama startup Ebo ini memberdayakan ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan sambil memasak di rumah. Melalui ide tersebut, Motherlode berhasil meraih gelar1st runner updan membawa pulang hadiah Rp 5 juta.
“Dengan berkontribusi kepada masyarakat melalui bantuan teknologi, Ebo membantu menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi keluarga Indonesia.” Jelas Ashila, CEO Ebo.
Selain kompetisi bisnis, Hult Prize at Universitas Indonesia juga memiliki rangkaian acara pendukung seperti webinarFireside Chatdanworkshopyang terbuka untuk publik.
Ada pula webinar nasional sebagai ajang pengenalan Hult Prize di Indonesia, sertafinalist trainingdanmentoring session 1-on-1denganForbes 30 Under 30untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan finalis.
“Rangkaian program kami ditutup dengan Final Round yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube dan ditonton oleh lebih dari 3.400 orang, dengan jumlah live-chat mencapai 5 ribu pesan. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi datang tidak hanya dari para peserta tetapi juga komunitas secara luas.” Tutup Asyifa.
Dengan menyelenggarakan programOnCampus, diharapkan dapat meningkatkanexposureUniversitas Indonesia sebagai salah satu universitas terbaik di dunia serta meningkatkan kesadaran sebagai universitas yang tidak hanya peduli terhadap permasalahan sosial di dunia, tetapi juga terlibat aktif dalam proses penyelesaiannya.