Ibunda Pernah Jual Cincin Kawin untuk Membiayai Sekolah Roy Kiyoshi

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Di masa kecilnya, Roy Kiyoshi ternyata tidak hanya bergelut dengan kesulitannya beradaptasi dan mengelola kemampuan khususnya.

Dia menggambarkan, saat usianya 5 tahun, kehidupan ekonomi keluarganya cukup sulit. Ia di rumah petak bersama orang tua dan kakaknya. Tidak punya kendaraan, sehingga ke mana-mana berpergian dengan becak atau bus.

Meski sulit, Roy Kiyoshi menyaksikan ibunya, Lanny Chandrawaty, berjuang keras agar anak-anaknya bisa bersekolah. 

“Orang tua saya sempat enggak punya uang untuk memasukkan saya ke sekolah dasar. Untuk bisa menyekolahkan saya, Mama sampai menjual cincin kawinnya. Zaman itu, saya ingat, mau makan enak di mal saja rasanya kesempatan yang langka,” ungkap Roy.

Ibunya ibu rumah tangga biasa dan ayahnya karyawan perusahaan swasta yang memproduksi minyak angin. Ada masanya gaji bulanan tidak cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan keluarga. 

“Kehidupan kami dulu benar-benar susah. Namun yang bikin saya takjub, biarpun enggak punya apa-apa, Mama bisa membesarkan saya, mati-matian menyekolahkan saya, mendidik dan mengarahkan agar pintar. Dia juga sangat mengusahakan, enggak tahu bagaimana caranya, agar anaknya tetap bisa makan makanan yang bergizi biar cerdas, walau mungkin enggak setiap hari. Terbayang, tidak betapa luar biasanya?” 

Ibunya juga yang membuat RoyKiyoshi bisa menerima semua kemampuannya dan mengarahkan hingga menjadi sesuatu yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain, seperti sekarang.

“Mama memberikan kebebasan kepada saya, mau menjadi apa dengan semua bakat yang saya punya. Ini penting bagi anak indigo, untuk dibebaskan berkreasi dan memilih jalan hidupnya sendiri. Mama mendukung sepenuhnya apa yang saya lakukan, tidak seperti kebanyakan orang tua di Indonesia saat itu, yang masih banyak mengatur jalan kehidupan anak sesuai keinginan mereka,” kata Roy Kiyoshi. 

(val / gur)