Ifrane, Nuansa Mirip Alpen di Maroko

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Tidak seperti kota-kota lainnya di Maroko yang kering, Ifrane sangat sejuk layaknya kota-kota di Pegunungan Alpen.

Foto: Ifrane saat musim dingin | commons.wikimedia.org

Konsephill station, kali pertama diperkenalkan dan dikembangkan oleh Inggris di India. Shimla di Himalaya merupakan contohnya, tempat tersebut berfungsi untuk menyenangkan orang-orang kolonial ketika mereka hidup di negeri jajahan. Desainhill stationdirancang agar mirip dengan tanah asal penjajah di Eropa, sehingga kerinduan mereka akan rumah dapat terobati.

Ketika Prancis menguasai Maroko pada tahun 1930-an, mereka juga membuathill station. Tempat yang dipilih ialah Ifrane, yang terletak di wilayah pegunungan dengan iklim dingin yang konsisten.

Sebab daratannya berada di ketinggian 5.460 meter di atas permukaan laut, cuaca di Ifrane sangat sejuk. Kondisi tersebut sangat kontras dengan kota-kota lainnya di Maroko, yang cenderung kering dan gersang. Bahkan di musim panas, tatkala Kota Fes dan Meknes terasa begitu menggerahkan, Ifrane justru tetap menyegarkan.

Pohon-pohon--bahkan arstitektur rumah--yang berada di Ifrane juga merupakan hasil impor dari negara asal kolonialnya. Seiring berjalannya waktu, pohon-pohon itu tumbuh, membuat nuansa Ifrane layaknya kota-kota di sekitar Pegunungan Alpen.

Setelah merdeka dari Prancis, Ifrane tak lagi dihuni golongan ekspatriat. Penduduk asli Maroko mulai hijrah ke Ifrane dan mereka memperluas areanya. Mereka membangun masjid, pasar umum, universitas, dan fasilitas lainnya agar membuat Ifrane bersifat lebih inklusif. Meski begitu, tetap saja, sampai saat ini'The Switzerland of Morocco'lebih sering dinikmati oleh orang-orang kaya di Maroko.

Sumber: Encyclopedia Britannica | Friendly Morocco