Ilmuwan Cina Bikin Robot dari Logam Cair, Terinspirasi Terminator
Para ilmuwan Cina mengklaim berhasil mengembangkan tipe robot baru yang digerakkan oleh logam cair, setelah terinspirasi T-1000, robot android dalam film Terminator yang bisa berubah wujud dan bisa memperbaiki dirinya sendiri.
Robot ini, meski demikian, masih sangat sederhana. Besarnya setara dengan telapak tangan orang dewasa. Ia terdiri dari sebuah roda plastik, sebuah baterai lithium, dan setetes logam cair.
Roda robot itu akan berputar ketika titik pusat gravitasi logam cair di atasnya berubah. Perubahan titik pusat gravitasi logam itu sendiri dipicu oleh perubahan voltasi listrik dari baterai.
"Kami terinspirasi oleh T-100 dariTerminator 2: Judgment Day," demikian kata Li Xiangpeng, pakar ilmu robot pada Universitas Soochow, Suzhou, Cina kepadaSouth China Morning Post.
Li merancang purwarupa robot logam cair itu bersama Zhang Shiwu dari Universitas Sains dan Teknologi Cina serta para peneliti dari Universitas Wollongong, Australia.
Riset mereka soal robot dari logam cair itu diterbitkan dalam jurnalAdvanced Materialspada pekan lalu.
"Di masa depan, kami ingin mengembangkan robot lembut (soft robot) yang dibekali logam cair, yang bisa ditugaskan dalam misi khusus seperti pencarian dan penyelamatan korban gempa, karena mereka bisa mengubah bentuk... sehingga bisa masuk ke tempat-tempat yang tak bisa dimasuki manusia," jelas Tang Shiyang dari Universitas Wollongong yang terlibat dalam studi itu.
Para peneliti mulai mengembangkan robot dari logam cair itu sekitar enam tahun lalu, ketika para pakar material menemukan sifat-sifat unik pada campuran logam cair. Sifat-sifat itu antara lain mampu mengantar listrik, permukaannya bisa dikendalikan, dan sangat fleksibel.
Tim Li sendiri berhasil membuat terobosan dengan menciptakan robot berbasis logam cair gallium, yang digerakkan oleh perubahan voltase listrik.
Gallium adalah material lembut berwarna keperakkan yang biasa digunakan pada sirkuit-sirkuit elektronik dan semikonduktor. Gallium cair mirip merkuri atau raksa, yang sering berwujud mirip tetesan air.
Dalam eksperimennya, para ilmuwan ini memasukkan setetes logam cair itu dalam pipa berisi cairan khusus, mengubah pusat gravitasi logam cair itu, sehingga pada akhirnya ia bisa menggerakkan roda plastik ke arah tertentu di permukaan datar.
"Langkah berikutnya, kami berencana menggunakan lebih dari satu roda dan membuatnya bergerak di lingkungan tiga dimensi," ujar Tang.