Ilmuwan: Suatu Hari, Jantung Babi Berdetak di Tubuh Manusia

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Beberapa tahun belakang ini dunia medis digemparkan dengan penelitian sejumlah ilmuan dari Amerika Serikat yang ingin melakukan transplantasi organ lintas-spesies.

Mengingat minimnya donor organ manusia, penggunaan jantung, paru-paru atau hati hewan untuk menyelamatkan nyawa manusia telah lama diteliti dan diuji coba.

Hewan babi pun digadang-gadang bakal menjadi solusi masalah kekurangan donor organ manusia. Babi dipilih karena ukuran organnya yang hampir sama dengan manusia.

 

Dilansir darithevocket, dalam satu laporan pada tahun 2014, para ilmuan telah membuktikan hasil DNA babi mampu menumbuhkan kembali otot kaki manusia dengan menggunakan metode implan yang dibuat dari jaringan kencing babi.

Kendati demikian, para ahli mengatakan itu adalah langkah awal yang menjanjikan dan menggairahkan.

Tantangan selanjutnya adalah mencari solusi terhadap kekhawatiran adanya penolakan dari tubuh manusia penerima donor, serta infeksi virus yang ikut terbawa dari DNA babi.

Ada sebanyak 25 virus jamak yang ditemukan tersembunyi pada tubuh babi (porocine endogenous retroviruses). Virus tersebut selama ini adalah rintangan besar untuk mentransplantasi organ babi ke manusia.

“Suatu hari nanti, pasien penyakit jantung dapat menikmati hidup baru dengan jantung babi berdetak di dada mereka,” ujar tim peneliti gabungan dari Amerika Serikat dan Jerman.

Namun menurut Dr. Sarah Chan, peneliti dari Universitas Edinburgh, usaha para ahli menemukan solusi masalah kekurangan donor organ ini dapat menimbulkan sangat banyak kontroversi. Apalagi hewan mamalia tersebut diharamkan oleh sejumlah agama.

“Meskipun nantinya masalah ilmiah dan keamanan sudah bisa diselesaikan, akan banyak dampak dan reaksi sosial terkait transplantasi organ babi di tubuh manusia”. ujar Chan.

Para ilmuan menargetkan jantung, hati dan ginjal karena organ ini adalah yang paling banyak dibutuhkan. Diperkirakan percobaan transplantasi bakal dilakukan awal tahun 2019.

Namun ia hanyalah perkiraan saja, penelitian secara rinci dan teliti masih lagi di dalam penelitian.

(Sah/thevocket.com)