Imbas AS Blokir Kaspersky: Kantor Ditutup dan PHK Karyawan
Uzone.id —Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky terpaksa harus angkat kaki dari Amerika Serikat usai Departemen Perdagangan AS resmi melarang produk antivirus Kaspersky digunakan di negaranya.
Keputusan ini diumumkan pada Juni 2024 lalu dimana Kaspersky Lab, Inc., anak perusahaan Kaspersky di AS dilarang karena dugaan keterlibatan pihak Kaspersky dengan pemerintah Rusia.
Tak hanya pelarangan saja, anak perusahaan Kaspersky seperti Kaspersky Lab, Kaspersky Group, dan Kaspersky Labs Limited masuk dalam Daftar Entitas untuk mencegah bisnis mereka beroperasi di Amerika Serikat.
“Rusia sudah berkali-kali menunjukkan bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky Lab untuk mengumpulkan informasi pribadi dari masyarakat AS,” kata Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, Juni lalu.
Imbas pelarangan ini tentu dirasakan oleh Kaspersky, karyawan hingga pengguna. Bagi warga AS yang menggunakan antivirus tersebut, AS memberi waktu hingga September mendatang untuk berhenti dan berpindah ke antivirus lain.
Bagi Kaspersky, ini menjadi pukulan yang cukup telak. Baru-baru ini, perusahaan siber asal Rusia ini memutuskan untuk menutup kantor cabang mereka di Amerika serikat mulai 20 Juli 2024 mendatang.
“Mulai tanggal 20 Juli 2024 nanti, Kaspersky secara bertahap akan menghentikan operasinya di AS dan menghapus posisi-posisi yang berbasis di AS," ujar perwakilan Kaspersky, dikutip dari The Register, Selasa, (16/07).
Selain menutup kantor, Kaspersky juga akan memangkas seluruh karyawan yang berbasis di Amerika Serikat. Setidaknya ada sekitar 50 karyawan yang terdampak karena pelarangan dan penutupan ini.
“Penutupan ini akan berdampak pada kurang dari 50 karyawan di Amerika Serikat dan pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dimulai akhir minggu ini,” tambahnya.
Perwakilan Kaspersky menambahkan bahwa keputusan dan proses ini mengikuti keputusan akhir dari Departemen Perdagangan AS yang melarang penjualan dan distribusi produk Kaspersky di AS.
Sebelumnya, pihak perusahaan siber ini sudah membantah keras tuduhan AS dan menyebut akan mengambil langkah hukum terhadap tuduhan tersebut, namun dalam pernyataan terbaru mengenai penutupan kantornya, Kaspersky terkesan telah menyerah dan tak menemukan peluang untuk tetap berjalan.
“Perusahaan dengan hati-hati memeriksa dan mengevaluasi dampak dari persyaratan hukum ini dan mengambil keputusan yang menyedihkan dan sulit ini karena peluang bisnis di negara ini sudah tidak dapat bertahan lagi," kata perusahaan tersebut dikutip dari The Register, Selasa, (16/07).
Sebelum ditutup dan sebelum kondisi geopolitik memanas antara Rusia dan Ukraina–yang didukung oleh Amerika Serikat, Kaspersky sudah beroperasi di Amerika Serikat selama hampir 20 tahun dan mengklaim telah berkontribusi pada keamanan siber strategis negara tersebut dengan melindungi organisasi dan individu di Amerika Serikat dari ancaman siber yang terus berkembang.