IMF: Kehidupan Jutaan Orang Miskin akan Semakin Sulit

pada 9 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. (AP)
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde pada Kamis (4/2) memperingatkan bahwa pelambatan di negara-negara berkembang bisa menyebabkan meningkatnya ketidaksetaraan dalam ekonomi global.

Segera setelah pendinginan ekonomi Tiongkok dan penurunan tajam harga-harga komoditas, negara-negara berkembang akan melihat pertumbuhan yang goyah dan menghadapi “kenyataan pahit baru,” kata Lagarde dalam sebuah pidato di Universitas Maryland, Amerika Serikat.

“Tingkat pertumbuhan turun, arus modal telah berbalik, dan prospek jangka menengah telah memburuk tajam,” kata Lagarde menambahkan.

Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia, mencatat pertumbuhan terlemah dalam seperempat abad pada 2015, dan Brasil serta Rusia berada dalam resesi. IMF memproyeksikan bahwa tingkat pendapatan negara-negara berkembang dan negara bertumbuh pesat akan konvergen ke tingkat ekonomi maju pada kurang dari dua pertiga kecepatan yang diperkirakan satu dekade lalu.

“Ini berarti bahwa jutaan orang miskin akan menemukan kehidupan mereka lebih sulit untuk maju. Dan anggota kelas menengah baru menemukan harapan mereka tak terpenuhi,” kata Lagarde.

Konsekuensi dari pelambatan global yang saling berhubungan tidak akan hanya ekonomi, dia menunjukkan: “Ini juga disertai dengan risiko kenaikan ketidaksetaraan, proteksionisme, dan populisme.”

Untuk mengatasi pelemahan global yang terus meningkat, IMF merekomendasikan bahwa negara-negara berkembang, terutama mereka yang mengekspor komoditas, meningkatkan kebijakan belanja mereka dan meningkatkan pendapatan non-komoditas guna membuat penyesuaian anggaran mereka.

Dan untuk meningkatkan pertumbuhan, Lagarde meminta negara maju dan negara berkembang untuk meningkatkan upaya-upaya membuka sistem perdagangan global serta mendorong integrasi perdagangan melalui perjanjian regional dan multilateral.

 

Viahttp://www.republika.co.id/