Indonesia Hadapi Terorisme Gelombang 2

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
| June 15, 2016 9:00 am



KepalaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)Tito Karnavianmengatakan saat iniIndonesiasedang menghadapi ancaman terorisme baru pascamelemahnya jaringan dari Al-Qaeda atau yang kini disebut sebagai “Gelombang Kedua”.

“Ancaman terorisme dan radikalisme diIndonesiabelum selesai, kini muncul lagi ancaman dariISISyang merupakan jaringan internasional lebih besar,” kata Tito saat ditemui dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa siang.

Dia menjelaskan, ancaman gelombang pertama pertama kali muncul pada tahun 1999 dan mereda pada tahun 2009 saatDensus 88berhasil menyergap Dr Azhari di Batu, Jawa Timur.

Kondisi keamananIndonesiasetelahperistiwapenyergapan tersebut kemudian membaik, terbukti dari tahun 2009 hingga 2013 tidak ada pergerakan atau aktifitas terorisme yang merebak, ujarnya.

Akan tetapi, karena adanya deklarasiNegaraIslam Irak-Suriah atauISISdi kawasanTimur Tengahmemunculkan gelombang baru yang justru lebih besar karena melibatkan banyak warga negara asing yang turut bergabung dengan kelompok tersebut.

“ContohnyaperistiwabomSarinah (bulan)Januarikemarin, itu didanai langsung dari ISIS. Bahkan ada peneliti asing yang menyebutIndonesiasebagai ‘2nd Front’ peperangan melawan terorisme setelah Afghanistan,” imbuhnya.

Sehubungan dengan upaya mencegah radikalisme dan terorisme di Indonesia,BNPTturut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam langkah positif tersebut seperti dikutip dari Antara.
“Penggunaaninternetoleh jaringan terorisme cukup intens penyebarannya, ini agak sulit untuk dideteksi. Maka caranya adalah dengan melawan melalui kemampuan adik-adik yang ‘melek’teknologiini sebagai penangkalnya,” tutur Tito, menjelaskan.