Indosat Ooredoo Hutchison Pastikan Tak Ada PHK di 2023

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Pergantian tahun semestinya menjadi lembaran baru berisi semangat dan strategi baru bagi perusahaan-perusahaan. Kalau kilas balik ke 2022, memang ada beberapa hal yang begitu kelam, contohnya badai PHK yang menimpa industri teknologi. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pun salah satu yang menerapkan langkah ini.

Bagi yang masih ingat, IOH pada September 2022 melakukan PHK terhadap 300 karyawannya. Langkah ini harus dilakukan agar kelancaran bisnis perusahaan tetap terjaga.

Kini, tahun sudah berganti menjadi 2023. Pihak IOH mengatakan sejauh ini tidak ada inisiatif PHK –mereka menyebutnya rightsizing– di tahun 2023 ini.

“Rightsizing adalah langkah perusahaan yang jika diperlukan, dilakukan. Kalau tidak perlu, ya tidak dilakukan. Rightsizing ini ada dua hal, salah satunya dari sisi jumlah. IOH akan berkembang di tahun ini, jadi rightsizing lebih ke arah right people dan right place,” tutur Director & Chief Regulatory Officer IOH, Danny Buldansyah kepada sejumlah media di Jakarta, Rabu (4/1).

Baca juga: Pengguna 100 Juta User, Apa Target Indosat-Tri Setelah 1 Tahun Merger?

Ia melanjutkan, “artinya, kita akan selalu mencari orang yang tepat di organisasi ini. Di 2023, tidak ada inisiatif rightsizing seperti tahun lalu.”

Director & Chief Regulatory Officer IOH, Danny Buldansyah/Foto: Uzone.id

 

Pada kesempatan yang sama, Director & Chief Human Resources Officer IOH, Irsyad Sahroni turut menjelaskan bahwa merger antara Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia pada 4 Januari 2022 bukan sesuatu mudah.

Ada sejumlah integrasi yang harus dilakukan, mulai dari bisnis, kultur, hingga karyawan sebagai aset perusahaan yang paling penting. Namun, bukan berarti langkah rightsizing IOH disebabkan karena merger.

Baca juga: Indosat Susul Smartfren, Rilis eSIM di Indonesia

“Integrasi karyawan pasca merger memang tidak mudah, tapi berjalan dengan lancar sesuai harapan. Exercise rightsizing pada 2022 bisa dibilang berhasil, karena kami mengidentifikasi ukuran paling pas dari jumlah karyawan, lalu melihat strukturnya seperti apa, itu semua dilakukan dengan sangat robust,” kata Irsyad.

Ia melanjutkan, “karyawan yang tidak mendapatkan kesempatan lanjut, telah menerima haknya 100 persen, semuanya menerimanya dengan baik.”

Irsyad pun mengatakan justru di 2023 ini perusahaan akan fokus untuk menuntaskan integrasi kultur dan segala prosesnya.

“Merger ini bukan untuk optimalisasi, namun memaksimalkan pertumbuhan, jadi kami berharap semuanya dapat in line dengan finansial dan kemampuan profesional karyawan,” tutup Irsyad.