Indosat Setop Bisnis Digital, XL dan Telkomsel Masih Lanjut

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Belum lama ini, perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo memutuskan untuk meninggalkan segala usaha yang terkait dengan layanan serta bisnis digital. Mereka mengalihkan fokus ke bisnis inti telekomunikasi yang meliputi seluler,business-to-business, dan fiber optik. Salah satu unit usahanya di bidange-commerce, Cipika, resmi dimatikan dan berhenti beroperasi sejak 1 Juni lalu.

Selebihnya, Indosat akan menjalin kemitraan dengan perusahaan pihak ketiga untuk menggarap bisnis digital.

Melihat sikap kompetitornya itu, dua perusahaan telekomunikasi lain, XL Axiata dan Telkomsel, mengaku bisnis digitalnya masih aman untuk saat ini. Salah satu bisnis digital milik XL Axiata diketahui adalah situse-commerceElevenia yang merupakan hasil kerja sama dengan SK Planet asal Korea Selatan.

"Kalau Elevania transaksi masih bagus, tapi kan kalau bisnis digital matriksnya berbeda dengan telekomunikasi. Ukuran kesuksesannya berbeda, bukanrevenue. Bukan berarti ada banyak transaksi lalurevenue-nya banyak," ujar Dian Siswarini, CEO XL Axiata, selepas acara Buka Bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (14/6).

Menurut Dian, informasirevenuedari bisnis digital dengan telekomunikasi tidak bisa disamakan. Ia mengaku, sebenarnya transaksi dari Elevenia tidak lambat, karenaunique visitor platformtersebut saat ini sudah lebih dari 2,5 juta.

"Totaldigital service revenuesekarang menyumbang sekitar 5 persen, sementara data sudah besar sekarang, sampai 65 persen," lanjutnya.

Untuk masa depan Elevenia sendiri, Dian mengatakan sedang mengadakan penggalangan dana untuk mencari suntikan dana segar baru. "Nanti masalah mau di-keepatau tidak kita lihat saja. Mungkin baru tahu 2 sampai 3 bulan lagi," kata Dian.

Sementara itu dari pihak Telkomsel, Direktur Utama Ririek Adriansyah mengatakan berbagai inisiatif digital dari perusahaan masih terus lanjut. Diketahui salah satu bentuk bisnis digital Telkomsel adalahplatformpembayaran digital bernama T-Cash.

"T-Cash cukup bagus. Angkanya tumbuh, tapi lupa berapa. Kalau secararevenuememang kecil," kata Ririek, di tempat yang sama.

Ia mengatakan, meskirevenuekecil, tapi bisnis ini dijalani untuk meningkatkan layanan ke pelanggan. Ketika ditanya bagaimana bisnis digital Telkomsel ke depannya, Ririek menjawab, "Kita akan terus lanjut."

Sementara operator seluler Smartfren, menyatakan tidak akan menggarap bisnis digitalnya sendiri karena perusahaan masih fokus pada bisnis telekomunikasi. Anak usaha Sinar Mas itu terbuka dengan segala kemungkinan kerja sama oleh perusahaan digital untuk memanfaatkan pelanggan atau jaringan Smartfren.