Infineon Bangun Pabrik Chip Rp121 T di Malaysia, Terbesar di Dunia

pada 19 hari lalu - by

Uzone.id -Infineon, pabrikansemikonduktorasal Jerman, meresmikan investasi miliaran euro di Malaysia. Investasi dengan total 7 miliar euro atau setara Rp121,9 triliun tersebut berupa pabriksilicon carbide(SiC)power semiconductor200 nm di Kulim, Malaysia, yang diklaim paling besar di dunia.

Pembangunan pabrik tersebut akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, Infineon menggelontorkan dana senilai 2 miliar euro atau sekitar Rp34,8 triliun untuk pabrik yang fokus pada produksi semikonduktor SiC dangallium nitride(GaN)epitaxy.

Sedangkan tahapan kedua,Infineonberkomitmen menambah investasi tambahan sebesar 5 miliar euro atau setara Rp87 triliun selama lima tahun ke depan. 

Dikutip darisitus resminya, CEO infineon, Jochen Hanebeck mengatakan, ketika tahapan kedua ini selesai, maka pabrik Infineon di Malaysia menjadi fasilitas produksi chip SiC 200 nm terbesar di dunia yang dapat menciptakan lebih dari 4.000 lapangan pekerjaan baru.

 

 

“Proyek luar biasa Infineon memperkuat posisi Malaysia sebagai pusat semikonduktor global utama yang sedang naik daun,” sebut perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim yang juga hadir dalam peresmian pabrik Infineon.

“Investasi besar ini, yang akan menempatkan pabrik listrik SiC terbesar dan paling kompetitif di dunia di wilayah kami, akan menciptakan lapangan kerja dan peluang, serta menarik pemasok, universitas, dan talenta terbaik,” lanjutnya.

Nantinya, pabrik Infineon di Malaysia akan difokuskan pada pembuatanpower semiconductoryang dapat membantu efisiensi energi di berbagai sektor, seperti kendaraan listrik, industri, hingga pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI). 

Pabrik ini sepenuhnya menggunakan 100 persen energi terbarukan dan akan menggunakan langkah-langkah efisiensi energi ramah lingkungan untuk mendukung tujuan Infineon mencapai netralitas karbon.

 

 

“Generasi barupower semiconductorberbasis teknologi inovatif sepertisilicon carbideadalah sebuah keharusan untuk mencapai dekarbonisasi dan perlindungan iklim. Teknologi kami meningkatkan efisiensi energi dari berbagai aplikasi seperti mobil listrik, sistem tenaga surya dan angin, serta pusat data AI,” jelas Hanebeck.

Ia melanjutkan, “Karena itulah, kami berinvestasi di fasilitas produksi SiC berteknologi tinggi yang paling besar dan efisien di Malaysia, didukung oleh komitmen pelanggan yang kuat.”

Investasi besar Infineon menyoroti potensi Malaysia yang dapat menarik investasi di bidang teknologi di saat perusahaan-perusahaan chip besar mencari alternatif selain China dan Taiwan untuk manufaktur, mengingat ketidakpastian geopolitik yang terjadi.

“Karena permintaan semikonduktor akan terus meningkat, investasi di Kulim sangat menarik bagi pelanggan kami, yang mendukungnya dengan pembayaran di muka. Investasi ini juga meningkatkan ketahanan rantai pasokan untuk komponen penting yang dibutuhkan untuk transisi hijau,” pungkasnya.