Ingin Mulai Bisnis Online? Ini 6 Tipsnya!

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Bisnis online shop belakangan ini menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari anak muda, remaja hingga orang dewasa pun melakoni bisnis berbasis digital ini. Media sosial pun menjadi platform paling banyak digunakan untuk menggaet pelanggan dan merauk keuntungan.

Menjalankan bisnis ini sebenarnya susah-susah gampang. Tidak sedikit yang mencoba namun akhirnya gagal dan menyerah. Namun, banyak juga yang kemudian berhasil dan mencapai omzet jutaan hingga ratusan juta rupiah.

Amelia Ramadhanny (Amel) dan Elvira Susanti (Inge) merupakan contoh kisah sukses berjualan online. Amel dan Inge masih-masing merupakan pemilik online shop @toko_palugada dan @mostwanted_ol di Instagram yang sudah beromzet ratusan juta setiap bulannya.

Nah, buat kamu yang saat ini sedang berpikir mulai berjualan online, kedua pemilik online shop tersebut dan solusi mobile payment Smartfren UANGKU akan berbagi tips sukses berjualan online bagi pemula.

1. Maksimalkan Modal yang Ada

Menurut Amel, untuk memulai jualan online tidak perlu menunggu sampai memiliki modal yang banyak. Dia bercerita saat memulai online shop @toko_palugada sejak SMP dengan hanya bermodalkan Rp250.000 dan saat ini bisnisnya telah memiliki 118 ribu pengikut di Instagram.

Inge menambahkan, jika tidak memiliki modal sama sekali, menjadi reseller adalah solusi yang bisa dicoba. Dengan menjadi reseller, kamu hanya perlu mencari distributor terpercaya dengan produk-produk yang sesuai dengan passion kamu dan pastikan harga yang ditawarkan kompetitif untuk kamu mendapatkan keuntungan.

2. Bergabung dalam Komunitas

Dengan bergabung dengan komunitas sejenis, kamu dapat berdikusi dan berbagi pengalaman serta update terbaru mengenai produk-produk yang sedang banyak diminati pelanggan. Selain itu, komunitas juga membantu memberikan semangat dan motivasi untuk tidak mudah menyerah di saat bisnis sedang lesu.

3. Jual Produk Sesuai Passion dan Lakukan Promosi

Penting untuk mengetahui passion atau minat kamu sebelum mulai berjualan. Tentukan produk yang kamu minati, lalu jual.

Dengan mengikuti minat, kamu akan terus tertarik mencari tahu update terbaru dan terpacu untuk selalu memberikan produk-produk yang sedang banyak dicari pelanggan. Agar produk dan toko online kamu diketahui banyak orang, lakukan promosi seperti endorsement atau paid promote.

4. Berikan Pelayanan Pelanggan yang Optimal

“Pelanggan adalah Raja”, kutipan ini juga berlaku di industri online shop. Agar pelanggan puas dan loyal, selalu berikan pelayanan yang terbaik seperti fast response, komunikasi dan interaksi yang baik dan informasi yang diberikan pun harus jelas dan terperinci.

Foto juga sebaiknya foto asli yang diambil sendiri oleh penjual dengan angle yang bagus agar hasil foto berkualitas guna memberikan efek yang optimal. Hal-hal kecil seperti pemberitahuan nomor resi pun juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Amel dan Inge sendiri merekomendasikan aplikasi UANGKU yang memberikan SMS nomor resi otomatis ke pelanggan sehingga mereka tidak lagi mengerjakannya secara manual.

5. Berikan Garansi Keamanan

Banyaknya penipuan online membuat para pelanggan lebih berhati-hati belanja online, apalagi jika online shop kamu baru. Sebaiknya untuk memberikan kepercayaan, kamu dapat menawarkan pembayaran via aplikasi seperti UANGKU, karena pembayaran pelanggan akan di jamin keamanannya dengan garansi uang kembali jika pesanan mereka tidak di kirim. Bahkan, penjual juga menjadi terlindungi dari penipuan karena sama-sama terproteksi.

6. Jual Sebanyak Mungkin, dengan Proses Seefisien Mungkin

Saat ini, Amel dan Inge sudah tidak menggunakan rekening bank konvensional sebagai metode pembayaran utama. Mereka memilih menggunakan aplikasi UANGKU sebagai opsi utama dan rekening bank sebagai alternatif. Dengan UANGKU, proses transaksi yang biasanya memerlukan waktu sampai 2 hari, dapat selesai hanya dalam 1 hari.

Penjual hanya cukup mengirimkan Payment Request ke nomor HP pembeli, tanpa perlu double-check mutasi rekening dan tentunya menghindari skenario salah transfer yang kerap terjadi.

 

Berita Terkait: