Ini Fasilitas di Bandara Wiriadinata Tasikmalaya

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pangkalan Udara Militer Wiriadinata dikembangkan sebagai bandara yang akan melayani penerbangan komersil. Kesepakatan itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Jumat 9 Juni 2017. Penerbangan akan menghubungkan Bandara Wiriadinata Tasikmalaya dengan Bandara Halim Perdanakusuma.

Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan tiga pihak. Mereka adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, dan Panglima Komandan Operasi I Imran Baidirus.

"Dengan ditandatanganinya naskah MoU tersebut maka mulai hari ini Pangkalan TNI AU Wiriadinata menjadi inclave sipil," kata Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso. Ia melakukan peninjauan bandara itu, Jumat 9 Juni 2017.

Menurut dia, pengembangan Bandara Wiriadinata bisa menjadi salah satu pemicu pengembangan perekonomian di sebelah selatan Pulau Jawa. "Pengembangan bandara ini adalah permulaan untuk dibukanya penerbangan jalur selatan Jawa. Akan menyusul kemudian dikembangkan bandara di Sukabumi selatan dan Banten selatan. Semuanya untuk mengembangkan perekonomian selatan Jawa yang selama ini tertinggalkan," ujar Agus.

Menurut dia, hal ini sesuai dengan program Nawa Cita ke-7 yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Selain itu, juga sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menhub berharap ada pengembangan daerah-daerah potensial namun selama ini belum tergarap dengan baik.

"Kami akan memastikan bandara ini nantinya memenuhi unsur keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. Kami juga akan mempercepat proses jika persyaratan-persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku sudah dipenuhi," lanjutnya.

Pengembangan Bandara Wiriadinata

Sesuai hasil rapat di kantor Direktorat Bandar Udara pada 20 Januari 2017, Lanud Wiriadinata akan diserahkan pengelolaannya dari TNI AU kepada Kementerian Perhubungan. Lanud Wiriadinata saat ini telah memiliki Register Bandar Udara No. 022/RBU.BN-DBU/VI/2013. Bagian Kepegawaian Ditjen Perhubungan Udara akan membuat kajian yang akan dibahas di Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara.

Lokasi Bandara Wiriadinata berjarak ±6 kilometer dari pusat Kota Tasikmalaya dan berjarak ±12 kilometer dari terminal tipe A Kota Tasikmalaya. Dari pusat Kota ke lokasi bandara dapat ditempuh lancar dengan waktu tempuh ±15 menit.

Jarak lurus Lanud Wiriadinata Tasikmalaya dengan bandar udara di sekitarnya meliputi:

  • Bandara Nusawiru Ciamis ±53 kilometer (4 jam perjalanan darat)
  • Bandara Kertajati Majalengka ±80 kilometer (4,5 jam perjalanan darat)
  • Bandara Cakrabhuwana Cirebon ±73 kilometer (4 jam perjalanan darat)
  • Bandara Tunggul Wulung Cilacap ±90 kilometer (4,5 jam perjalanan darat)

Luas lahan di dalam Bandara ±70 hektare. Kondisi topografi sekitarnya relatif datar. Kondisi obstacle clear. Walaupun ada beberapa tower BTS, tetapi sudah ada rekomendasi ketinggian bangunan dari pihak bandara.

Pada arah Runway 33 dengan jarak ±300 meter dari Threshold Runway 33 terdapat jalan akses ke pemukiman penduduk, dengan konfirmasi dapat ditutup apabila akan dilaksanakan pengembangan bandara (perpanjangan runway).

Pada arah Runway 15 terdapat Depot Pertamina Unit Pemasaran III Tasikmalaya dengan jarak ±1.000 meter dari ujung runway (threshold runway 15) dan sudah masuk dalam kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan KKOP Lanud Wiriadinata.

Fasilitas sisi udara meliputi:

  • Arah Landasan: 15-33
  • Koordinat Threshold: Rwy 15 (070 20’ 30,9”S ; 1080 14’ 35,6”E) ; Rwy 33 (070 21’ 03,8”S ; 1080 14’ 56,3”E)
  • Dimensi Landasan: 1.200 x 30 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
  • Apron Military: 37 x 37 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
  • Apron DPS-T (Dirgantara Pilot School Tasikmalaya): 44 x 20 m, concrete, 26/R/C/Y/T
  • Taxiway Military: 88 x 25 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
  • Taxiway DPS-T: 112 x 10 m, concrete, 26/R/C/Y/T

Fasilitas sisi darat meliputi:

  • Terminal Penumpang
  • VIP Room
  • Bangunan Tower
  • Hanggar milik DPS-T
  • Namun belum memiliki fasilitas gedung PKPPK

Fasilitas alat bantu navigasi adalah NDB: 391 Khz (070 20’ 32,2”S ; 1080 14’ 53,2”E).

Sebagai permulaan, maskapai yang akan beroperasi adalahWings Air jenis ATR 72dengan rute Halim Perdanakusuma-Tasikmalaya PP.***