Ini Masalah yang Sering Dikeluhkan Pembeli Mobil Baru

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Beli mobil baru, bukan berarti selalu bebas keluhan. Bahkan, sebenernya banyak. Beberapa keluhan tersebut bahkan terkait dengan kualitas yang ditawarkan pabrikan.

Nah, terus apa sih keluhan yang sering diutarakan para pembeli mobil baru?

Menurut J.D Power Indonesia Initial Quality StudySM (IQS) 2019, pemilik kendaraan baru di Indonesia terus menyebutkan masalah desain kendaraan, yang merupakan hampir setengah dari total masalah kualitas awal kendaraan.

Proporsi terkait masalah desain kendaraan ini terus meningkat hingga 46%, dari 27% di tahun 2015, dan 39% di tahun 2018.

Dari 20 hal teratas yang diperhatikan konsumen tahun ini, 13 diantaranya terkait dengan masalah desain.

Baca juga:Daihatsu Recall Puluhan Ribu Gran Max dan Luxio

Masalah utama yang berhubungan dengan desain tersebut antara lain mengenai tempat duduk, konektivitas dan pendingin udara di dalam kendaraan.

Kualitas awal kendaraan menjadi acuan masalah yang dialami setiap 100 kendaraan (PP100) selama dua hingga enam bulan pertama kepemilikan. Skor lebih rendah mencerminkan kualitas lebih tinggi.

Dalam studi tahun ini, dari sisi industri rata-rata terjadi peningkatan menjadi 64 PP100, dari 62 PP100 di 2018. Masalahnya hampir terbagi sama, antara kategori desain (30 PP100) dan manufaktur (34 PP100).

Sementara itu, masalah yang terkait manufaktur mengalami penurunan dari tahun lalu sebagai hasil dari perbaikan pada masalah fungsi kendaraan yang mencapai 10,2 PP100 (16,6 PP100 pada 2018).

Peningkatan terbesar terlihat pada bagian speaker, wiper kaca depan dan belakang, serta klakson.

Sebaliknya, tahun ini pelanggan lebih banyak melaporkan masalah terkait kebisingan pada kendaraan mereka (8,7 PP100) dibandingkan tahun lalu (6,9 PP100).

Pelanggan yang melaporkan masalah terkait kebisingan dengan kendaraan mereka melaporkan peringkat kualitas dan keandalan keseluruhan kendaraan yang lebih rendah (7,9 pada skala 10 poin) dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami masalah ini (8,4 pada skala 10 poin).

Studi tahun ini juga menemukan bahwa pemilik kendaraan berusia di bawah 35 tahun menyebut lebih banyak memiliki masalah (81 PP100) daripada pemilik kendaraan berusia 35 tahun atau lebih (54 PP100).

Lalu, masalah terkait kebisingan yang disebutkan oleh pemilik lebih muda hampir dua kali lipat dari pemilik lebih tua (12,4 PP100 Vs. 6,4 PP100).

“Meskipun produsen secara konsisten meningkatkan kualitas kendaraan, mereka harus mencatat tanggapan dari pemilik kendaraan Indonesia yang lebih muda, yang merupakan 40% dari semua pembeli kendaraan baru,” kata Srabani Bandyopadhyay, Country Manager Indonesia untuk J.D. Power.

Berikut penemuan lain dari 2019 Indonesia Initial Quality StudySM (IQS) studi:

Pelanggan yang mengendarai kendaraan baru mereka rata-rata lebih dari 7.000 km menyebutkan lebih banyak memiliki masalah mengenai kualitas awal kendaraan (76 PP100) daripada pemilik yang mengendarai kendaraannya kurang dari 7.000 km (61 PP100).

Sebagian besar masalah adalah dalam kategori mesin dan transmisi (14,4 PP100), eksterior (11,3 PP100) dan interior (11,3 PP100).

Pemilik kendaraan di segmen SUV dan MPV lebih banyak menyebutkan masalah (68 PP100) dibanding dengan pemilik mobil kecil (58 PP100).

Masalah itu terdapat lebih banyak pada interior kendaraan (+6,3 PP100), fitur, kontrol, dan tampilan (+3,5 PP100), dan pemanas, ventilasi, dan AC (+2,7 PP100).

Kualitas produk yang baik meningkatkan kemungkinan promosi merek kendaraan. Net Promoter Score® (NPS) mengukur kemungkinan pelanggan untuk merekomendasikan pembuatan dan model kendaraan mereka pada skala 0-10.

Promotor (pemilik kendaraan yang memberikan peringkat 9-10 poin dengan kemungkinan mereka akan merekomendasikan model kendaraan) rata-rata memiliki tingkat 61 PP100, dibandingkan dengan 92 PP100 oleh para pengkritik (mereka yang memberikan peringkat 0-6 poin).

Tonton Video Test Drive BMW M330i: