Ini Penjelasan BYD Kenapa Belum Kirim Mobil ke Konsumen

pada 7 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Sejumlah konsumen pemesan mobilBYDdan juga diler mengeluh kalau mobil listrik yang mereka pesan belum juga diterima, meski sudah hampir 3 bulan melakukan pembelian.

Tidak hanya sebatas keluhan, kalau melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) belum ada 1 unit pun mobilBYDyang dikirim ke diler.

 

 

Artinya, jangankan ke konsumen yang sudah melakukan pemesanan, diler pun mengaku belum mendapatkan unit dari pusat.

Lalu, apa penjelasan BYD Indonesia terkait terkendalanya pengiriman unit-unit mobilnya ini?

Luther T. Panjaitan, Head of Marketing BYD Indonesia coba memberikan penjelasan. Dirinya mengatakan, selayaknya proses mobil-mobil CBU lainnya, sejauh ini proses distribusi dan supply dari China aman-aman saja.

Termasuk proses-proses importasi lainnya, seperti dokumen uji tipe dan lainnya, diklaim BYD Indonesia semuanya sudah aman.

Namun, lanjut Luther, jumlah order yang sangat tinggi dan bentuk importation BYD related dengan komitmen investasi, sehingga saat ini hanya sedang dalam external proses penyelesaian legalitasnya.

"Mudah-mudahan dapat segera di final kan ya bang, kita lagido our bestya," beber Luther saat dikonfirmasiUzone.id.

BYD hadir di Indonesia sebagai pendatang baru disegmen mobil penumpang dan mulai membuka pemesanan sejak Februari 2024 lalu.

Ada tiga model sekaligus yang ditawarkan, BYD Seal, BYD Atto 3 dan BYD Dolphin. Ketiga mobil tersebut masih diimpor langsung dari China.

Sementara menurut penjelasan sejumlah tenaga penjual, untuk para pemesan awal, pengiriman pertama direncanakan akan dilakukan mulai Mei sampai Juni 2024. Selanjutnya, untuk yang baru memesan saat ini, unitnya akan dikirim maksimal Agustus 2024.

 

 

BYD sendiri saat ini sedang mempersiapkan pembangunan pabriknya di Indonesia, sehingga unit-unit para periode awal masih didatangkan utuh dari China.

Meski begitu, pabrikan China ini tetap mendapatkan insentif CBU dari pemerintah berupa bebas bea masuk, dan PPnBM ditanggung negara, karena berjanji akan investasi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di RI, termasuk pabrik.