Ini Tips Aman Mengemudi Jakarta-Surabaya via Tol Trans Jawa

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pelabuhan Merak sampai Pasuruan, Jawa Timur kini sudah terhubung jalan tol Trans Jawa. Jalan bebas hambatan yang membentang dari ujung barat sampai sisi timur pulau Jawa itu punya panjang 933 km. 

Hal ini tentu menjadi kabar positif untuk mempersingkat waktu perjalanan transportasi darat maupun kendaraan pribadi dari Jakarta menuju Surabaya dengan jarak tempuh sekira 800 km.    

Namun bisakah dengan jarak tersebut mobil digeber terus tanpa henti alias nonstop? Menjawab hal ini, Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM), Didi Ahadi memastikan mobil bisa terus melaju dari Ibukota negara menuju sisi timur pulau Jawa tanpa henti. 

"Kalau mobilnya prima, enggak masalah (melaju nonstop dari Jakarat sampai Surabaya), yang penting dilihat kondisi kendaraan dan pengemudinya karenasafetyyang utama," sebut Didi saat dihubungikumparanOTO, Jumat (21/12).

Menurutnya, tidak ada batasan atau interval waktu tertentu untuk mengistirahatkan mobil, untuk itulah mobil bisa digeber terus kecuali isi bensin. 

Didi menjelaskan lagi, untuk memastikan kondisi kendaraan dalam kondisi yang kuat dan prima, sebaiknya periksakan terlebih dahulu 'kesehatan' mobilnya.

"Sebaiknya diperiksa kondisi kendaraan dengan mengikuti item pemeriksaan pada buku servis, kalau sudah hampir memasuki waktu servis, sebaiknya diservis dulu, tapi kalau masih jauh tidak ada salahnya lakukan pengecekan sendiri seperti oli, air radiator, kondisi ban, batas minyak rem, air aki, sampai lampu-lampu yang harus berfungsi normal," timpal Didi.

Siapkan Pengemudi Cadangan

Mobil bisa saja kuat, tapi belum tentu pengemudinya. Mengemudi sejauh 800 km dengan waktu tempuh di atas 10 jam tentu bukanlah hal yang baik. Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, idealnya mengemudi itu paling lama 2 jam. 

"Kalau ngomonginsafety drivingpaling lama orang mengemudi itu 2 jam, sehabis itu harus istirahat, atur pola istirahat dengan total waktu mengemudi tidak lebih dari 10 jam, bila lebih, kemampuan motorik pengemudi bisa menurun," katanya. 

"Orang akan cenderung cepat letih karena melaju dengan kecepatan konstan di jalan tol, ini karena aktivitas otak lebih datar atau tidak terstimulus akibat situasi yang monoton, untuk itu perlu me-refreshlagi otak dan badan pengemudi lewat istirahat 2 jam sekali," imbuhnya.

Lalu bagaimana kuncinya untuk bisa terus melibas tol Trans Jawa secara nonstop? Menjawab hal ini Jusri menjawabnya ringan, "Tentunya bisa, harus sediakan pengemudi pengganti kalau mau libas terus, tapi kalau sendiri dan lebih dari 10 jam mengemudinya, maka rekomendasinya adalah istirahat dan lanjutkan perjalanan esok hari," tutup Jusri.