Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Merasa Jijik

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Anda pasti pernah mempunyai rasa jijik. Entah itu terhadap makanan, muntahan, feses, atau sesuatu menjijikkan lainnya. Anda juga bisa memiliki rasa jijik terhadap sesuatu tertentu yang mungkin orang lain tidak merasa jijik akan hal itu. Pernahkah Anda berpikir mengapa hal ini terjadi? Mengapa Anda bisa jijik terhadap sesuatu? Bagaimana bisa ada rasa jijik? Penasaran? Mari simak penjelasan berikut ini.

Apa itu rasa jijik?

Jijik merupakan respon negatif terhadap sesuatu yang Anda tidak suka, yang Anda anggap menjijikkan. Saat Anda merasa jijik terhadap sesuatu biasanya itu kelihatan dari ekspresi wajah Anda. Sehingga, mungkin sangat mudah bagi Anda untuk mengetahui apakah orang di dekat Anda merasa jijik atau tidak.

Manusia menggunakanekspresi wajahyang khas untuk menunjukkan perasaan jijik terhadap sesuatu. Menurut Profesor Paul Ekman dari University of California, ini identik dalam budaya yang berbeda di seluruh dunia. Umumnya, Anda mengangkat bibir atas Anda dan mengerutkan hidung saat Anda mengekspresikan rasa jijik.

Berbagai pemicu rasa jijik yang paling umum

Berdasarkan penelitian Dr. Valerie Curtis dari  London School of Hygiene and Tropical Medicine tahun 1990-an, hal-hal umum yang dapat menyebabkan perasaan jijik adalah:

  • Hal-hal yang dikeluarkan oleh tubuh, seperti feses,muntah, keringat, ludah, darah, nanah, air mani, lendir, ingus, dan lainnya
  • Bagian tubuh, seperti luka, mayat
  • Makanan busuk, terutama daging dan ikan busuk
  • Sampah
  • Beberapa makhluk hidup, seperti lalat, belatung, kutu, cacing, tikus
  • Orang yang sakit, terkontaminasi

Hal ini membuat Curtis membuat hipotesis bahwa rasa jijik itu bersifat genetik. Terprogram pada otak dan tercetak pada DNA Anda.

Mengapa kita bisa merasa jijik terhadap sesuatu?

Setiap orang mempunyai naluri untuk merasa jijik. Perasaan jijik ini muncul secara alami, tidak perlu dipelajari, ini muncul begitu saja. Bahkan, anak kecil pun sudah bisa merasa jijik terhadap sesuatu. Perasaan jijik ini bergantung pada pengalaman, sosialisasi, kepribadian, dan konteks. Perasaan ini merupakan emosi yang sangat kompleks dan rumit.

Rasa jijik diatur oleh otak, sehingga manusia bisa merasakan perasaan jijik, berbeda dengan makhluk hidup lainnya. MRI scan menunjukkan bahwa Anda menggunakan bagian khusus di otak saat merasa jijik, yaitu korteks insular anterior. Karena diatur oleh otak dan pikiran Anda, sehingga perasaan jijik dapat Anda kendalikan. Jadi, Anda tidak harus merasa jijik jika memang Anda tidak ingin merasakan hal itu.

Anda mungkin harus setengah memaksa diri Anda untuk tidak jijik lagi terhadap suatu hal yang harus Anda lakukan. Misalnya, Anda jijik terhadap luka di kaki Anda, namun Anda harus membersihkannya sehingga cepat kering. Mau tidak mau, Anda harus mengesampingkan rasa jijik Anda, menghilangkan rasa jijik Anda, sehingga Anda bisa membersihkan luka Anda demi kesehatan Anda. Lama-kelamaan, perasaan jijik Anda terhadap sesuatu mungkin akan hilang. Anda sendiri yang dapat mengendalikan pikiran Anda terhadap sesuatu.

Seringnya, perasaan jijik Anda terhadap sesuatu tidak memiliki alasan dan tujuan. Namun, umumnya rasa jijik muncul saat Anda harus menghindari sesuatu yang menurut Anda berisiko, misalnya penyakit. Tapi, rasa jijik juga dapat mencegah Anda dalam melakukan banyak hal, untuk memperluas pengetahuan Anda dan kehidupan sosial Anda. Untuk itu, Anda mungkin harus menghilangkan rasa jijik tersebut. Sehingga, banyak hal menyenangkan yang bisa Anda lakukan.

The postIni yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kita Merasa Jijikappeared first onHello Sehat.