Inilah Curhatan Warganet di Hari Lahir Pancasila

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah diterima secara bulat oleh warga negaranya sejak rumusannya dikumandangkan pada 1 Juni 1945. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya bersumber dari keberagaman budaya bangsa dan diakui secara bersama-sama. 

Euforia memperingati hari lahir Pancasila setiap tahun pun tetap terasa, baik dalam bentuk upacara, perayaan tertentu, sampai dalam pembacaan pidato.

Di zaman now, warganet juga turut ambil bagian dalam menyuarakan pendapatnya, berupa cuitan di Twitter. Sampai saat ini, sudah lebih dari 71 ribu tweet berisi tentang Pancasila. 

Tak sedikit yang mempertanyakan dan saling mengingatkan kedudukan dari masing-masing sila di era pemerintahan saat ini, terlebih lagi dengan sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". 

Foto: [Twitter @AlieFakhrudin]

"Selamat Hari Lahir Pancasila, Jum'at 1 Juni 2018, semoga sila yang pertama tidak selalu dianak tirikan ataupun dilangkahi dengan sila-sila selanjutnya. Sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa @jokowi bukan begitu pak presiden," tulis pemilik akun AlieFakhrudin

Foto: [Twitter: @BangOzie__]

"Apa mungkin Ketuhanan Yang Maha Esa sudah berubah menjadi Keuangan Yang Maha Esa?" tanya BangOzie__

Foto: [Twitter: izzulislam77] 

"Mungkin, makna Pancasila yang dipahami oleh rezim sekarang yang seperti ini. Pancasila yang tidak dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, tapi didasari oleh syahwat kekuasaan. Miris #HariLahirPancasila," tambah izzulislam77

Terlepas dari bagaimana peran Pancasila dalam tatanan negara saat ini, Pancasila tetaplah sebagai pemersatu bangsa.

Foto: [Twitter: @ FAIL_SUTRISNO]

"Pada penetapan Pancasila sebagai ideologi bangsa ini, semua saling menerima untuk merevisi Piagam Jakarta yang sebelumnya telah disepakati menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena sila itulah semua bisa bersatu," tulis fail_sutrisno

"Pancasila adalah bukti pemersatu bangsa. Yang berbeda menjadi satu, dengan tidak adanya kebencian dan saling adu domba. Perbedaan itu indah," tambah teroponggrob.