Inilah Kontribusi Besar Leonardo DiCaprio sebagai Aktivis Lingkungan
Bagi para pencinta film, pasti akan tahu nama Leonardo DiCaprio. Aktor yang kariernya melejit setelah membintangi film Titanic, bersama dengan Kate Winslet kini merupakan aktor papan atas Hollywood. Sampai saat ini, Leonardo telah banyak membintangi film-film boxoffice, dan seperti biasanya, akting Leonardo selalu bermutu tinggi di setiap film yang dimainkannya.
Sebut saja, 'Blood Diamond', 'The Aviator', 'The Revenant', 'The Great Gatsby', 'Romeo + Juliet', 'DjangoUnchained', 'J. Edgar', 'The Departed', dan masih banyak lagi. Dia juga berperan sebagai produser di beberapa film, seperti 'The Wolf ofWallStreet', 'Delirium', dan 'Robin Hood'.
Namun masih belum banyak yang tahu bahwa selain kecintaannya terhadap dunia film dan seni peran, Leonardo DiCaprio juga memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Sejak usianya 24 tahun atau setahun setelah film Titanic tayang, Leonardo membangun yayasan yang fokus terhadap isu-isu lingkungan yaitu Leonardo DiCaprio Foundation.
Leonardo membangun yayasannya tersebut dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup terutama persoalan-persoalan seputarglobal warming, keanekaragaman hayati, dan mendukung pembaruan energi. Leonardo telah mendatangi setidaknya 40 negara untuk memberi bantuan kemanusiaan dan perbaikan lingkungan.
Kepedulian yang sangat besar dan sadar kontribusinya sangat dibutuhkan, Leonardo mulai harus fokus membagi waktu antara dunia hiburan dan dunia sosial. Dua dunia yang dicintainya dan tidak mungkin ada yang ditinggalkannya.
Konsisten berkegiatan di dunia sosial dan lingkungan membuat banyak orang memuji Leonardo. Bahkan Leonardo telah banyak dianugerahi penghargaan dari ber bagai pihak seperti Martin Litton Environment Award 2001, Environment Now, dan Environmental Leadership Award 2003 dari Global Green AS.
Bahkan Leonardo DiCaprio dipilih menjadi United Nation Messenger of Peace on Climate Change oleh PBB. Ban KiMoon selaku Sekjen PBB mengaku memilih Leonardo karena Leonardo memiliki visi dan misi yang sama dengan PBB terhadap persoalan lingkungan.
Tidak hanya bergerak melalui yayasannya, organisasi-organisasi lingkungan lain seperti World Wildlife Fund, Global Green AS, International Fund for Animal Welfare, dan Natural Resources Defense Councilpun mendapat perhatian dan dukungan dari Leonardo.
Leonardo pun bergerak melalui film-film dokumenter yang membahas soal lingkungan. Leonardo telah banyak memproduserifilm dokumenter antara lain ‘Virunga', 'Catching The Sun', 'Cowspiracy', 'The IvoryGame', 'Before The Flood', hingga 'The 11th Hour', film yang sukses menggalang dana hingga USD 40 juta atau Rp 566 miliar untuk Leonardo DiCaprioFoundation.
Leonardo pun pernah datang ke Indonesia tepatnya pada tahun 2016. Leonardo mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser untuk melihat kondisi hutan yang mulai rusak dan mengancam populasi orangutandi Indonesia khususnya di Sumatera. Selain mengunjungi Leuser, Leonardo pun mengunjungi Raja Ampat, Papua. Melalui akun instagramnya, Leonardo mengajak semua orang untuk dapat ikut serta melestarikan keindahan Raja Ampat.
Pada bulan Maret lalu, perhatian Leonardo kembali tertuju ke Indonesia setelah melihat potret tiga orang pria sedang menangkap ikan di genangan air di wilayah Bantar Gebang, Bekasi, tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia. Foto yang awalnya di-posting oleh seorang fotografer bernama ElisabettaZavoli yang kemudian direpost oleh Leonardo ke akun Instagram miliknya.
“TPA Bantar Gebang menerima limbah dari sekitar 15 juta orang yang tinggal di Jakarta. Para pemulung mengambil sisa sampah yang dibutuhkan dan masyarakat Indonesia membutuhkan para pemulung untuk membuat material (daur ulang dari sisa sampah) ketimbang dibuang begitu saja,” bunyi keteranganpostingantersebut.
“Indonesia, adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia yang menghasilkan 187,2 juta ton sampah plastik setiap tahun, yang lebih dari 1 juta tonnya bocor ke laut,” lanjut bunyi keterangan tersebut.
Tidak hanya mengkritik Indonesia, Leonardo pun melontarkan pujian untuk beberapa hal di Indonesia salah satunya pujian terhadap Menteri Susi Pudjiastuti. Kinerjanya dan konsistensi memberantas illegal fishing dan mau berbagi data mengenai VesselMonitoring System melalui video, membuat Leonardo berdecak kagum.
Leonardo mengaku senang dapat turut membantu pendanaan sistem pemantauan kapal tersebut. Dalam salah satu video yang merupakan proyek Leonardo DiCaprio Foundation, Leonardo menyatakan bahwa yang dilakukan menteri Susi merupakan tindakan berani, inovatif, dan patut ditiru oleh pemimpin dari seluruh dunia.
Hingga kini, Leonardo DiCaprio Foundation telah mendanai 200 proyek kemanusiaan, mendukung 132 organisasi lingkungan, mendapatkan hadiah berupa dana untuk sumbangan sebesar USD 100 juta atau Rp 1,4 triliun, berjalan di 50 negara dan 5 lautan di dunia, sejak tahun 1998.