Insiden Bank Mandiri, Pakar IT Duga Ada Human Error
Pakar teknologi informasi (TI) Gildas Deograt Lumy memperkirakan terjadi kesalahan pada manusia(human error)pada insidenBank Mandiripada Sabtu (20/7) yang menyebabkan saldo nasabah bertambah atau berkurang, serta nasabah tidak dapat melakukan transaksi keuangan.
"Dalam transaksi salahngetikatau salah input saat memproses di sistem TI," kata Gildas kepadaKatadata.co.id, Jakarta, Minggu (21/7).
Oleh karena itu, ia menilai insiden tersebut tidak mungkin terjadi karena peretasan. Selain itu, Gildas juga menilai kecil peluangnya bila terjadi kerusakan pada peranti keras(hardware).
Bila terjadi kegagalan padahardware, proses pemindahan data dari satu perangkat ke perangkat lain semestinya gagal dilakukan. Dengan demikian, perubahan nominal tabungan pada nasabah seharusnya tidak terjadi jika terdapat kerusakan padahardware.
(Baca:Buntut Insiden Saldo Bank Mandiri, BPKN Sarankan BI Terapkan Denda)
Untuk mengantisipasi hal yang serupa terulang, Gildas menilai perlunya pengecekan secara berlapis(double checking). "Sebelum eksekusi perpindahan data, ada orang lain yang cek lagi," ujarnya. Selain itu, ia juga mengatakan perlunya proses perekrutan pegawai TI sesuai dengan prosedur yang ada.
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan bahwa mereka masih perlu melakukan investigasi lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti insiden bertambah/berkurangnya saldo nasabah.
"Ini tentunya perlu semacam investigasi lebih lanjut, diperiksa kembali, apakah ini malfungsi darihardwareatausoftware. Tapi kemungkinan besar darihardware,” ujar dia.
Perubahan saldo nasabah terjadi pada Sabtu dini hari. Bermula dari bank yang melakukan proses tutup buku rutin di akhir hari. Saat proses itu berlangsung, data nasabah dipindahkan dalam sebuahbackup server. Kemudian,core servermemproses transaksi yang terjadi di hari sebelumnya.
(Baca:Setelah Normalisasi Saldo, Bank Mandiri Nyatakan Seluruh Layanan Pulih)
"Saatbackup serveritu dipindahkan kembali kecore server (Sabtu) pagi tadi, terjadierror corruptdi datanya 10% nasabah," ujarnya.
Menurut Rohan, gangguan itu tidak berpengaruh terhadap transaksi di luar rekening tabungan nasabah, misalnyae-money, pembayaran surat izin mengemudi (SIM), dan sebagainya. Sebab, menurutnya transaksi itu terlepas dari sistembackupdata nasabahnya.