Instagram Bantah Lebih Suka Pamer Foto Cewek Seksi di Linimasa

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Tampilan feed Instagram (Foto: Unsplash)

Uzone.id -Pernah membayangkan, kenapa rekomendasi di feed atau explorer di Instagram kamu lebih sering menampilkan foto cewek seksi dan agak terbuka? Penelitian ini punya jawabannya.

Sejumlah peneliti yang berasal dari AlgorithmWatch dan European Data Journalism membuktikan bahwa algoritma Instagram lebih menyukai foto yang berpakaian minim atau seksi.

Dalam matematika dan ilmu komputer, algoritma adalah urutan atau langkah-langkah untuk penghitungan atau untuk menyelesaikan suatu masalah yang ditulis secara berurutan.

Kembali ke riset tadi, mereka melakukan survei dengan melibatkan 26 relawan yang diminta untuk memasang aplikasi ekstensi khusus di browser untuk membuka homepage Instagram secara rutin dalam interval waktu tertentu.

Kemudian diminta untuk mengikuti (follow) akun sejumlah kreator konten profesional yang memanfaatkan Instagram untuk beriklan atau menarik klien baru.

Baca juga: Total Pengguna Instagram di Indonesia

Hasilnya, dari 2.400 foto yang diunggah kerator, sebanyak 362 atau 21 persen di antaranya menampilkan sosok pria bertelanjang dada atau wanita yang mengenakan bikini atau pakaian dalam.

Bukan suatu kebetulan, setelah diteliti lebih jauh, linimasa para relawan tetap menunjukan hasil yang sama.

Bahkan Wanita berpakaian minim memiliki peluang 54 persen lebih tinggi untuk ditampilkan di feed, sementara pria bertelanjang dada 28 persen.

BACA JUGA:Ditonton 12 Juta Orang, Keke Bukan Boneka Kekeyi Diprediksi Hasilkan Rp696 Juta


Benarkah demikian? Tentu saja Instagram membantahnya.

“Ini tidak benar. Kami memunculkan posting berdasarkan minat, ketepatan waktu posting, dan faktor-faktor lain untuk membantu orang menemukan konten yang paling relevan dengannya,” kata pihak Instagram, seperti yang dicuitkan melalui Twitter.

Pihak Instagram menambahkan, studi ini melihat pada ukuran sampel yang sangat kecil, yang kemungkinan memunculkan jenis konten yang mereka teliti.

“Semakin kalian terlibat dengan jenis posting tertentu, semakin besar kemungkinan kami akan menunjukkan kepada pengguna posting serupa,” tambahnya.

“Penelitian ini cacat dalam beberapa cara dan menunjukkan kesalahpahaman tentang cara kerja Instagram,” tandas pihak Instagram.