Insya Allah Sah 2: Drama dan Aksi Menjajah Elemen Komedi

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Lebaran 2017, empat film Indonesia yang berebut penonton mendapat hasil bagus. Jailangkung memimpin dengan 2,5 juta penonton. Sweet 20 meraih sejuta dan Insya Allah Sah (IAS) 830 ribu. Surat Kecil untuk Tuhan (SKUT), meski di posisi juru kunci, merangkul 715 ribu penonton.

Menariknya pada pekan pertama, penonton IAS paling sedikit. Memasuki pekan kedua, animo publik terhadap SKUT menurun signifikan sementara IAS stabil. Fenomena ini membuat produser Manoj Punjabi percaya diri membuat sekuel.

Dari tiga tokoh utama IAS, yang bertahan hanya Pandji. Posisi Titi Kamal dan Richard Kyle digantikan pasangan Luna-Donny. Cerita pun berubah drastis. Banyolan khas Sunda yang kental di jilid sebelumnya berganti menjadi aksi komedi. Bahkan, elemen aksi pada paruh pertama dominan.

Kisahnya bermula ketika Raka (Pandji) hijrah ke Jakarta untuk mencari kerja. Bus yang ditumpanginya mogok. Raka melanjutkan perjalanan dengan taksi daring. Di tengah jalan, sopir taksi buang air kecil sementara Raka terlelap. Seorang laki-laki kemudian mengambil alih kemudi mobil. Laki-laki itu Gani (Donny), narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Ia bermaksud menemui pacarnya, Mutia (Luna), yang sedang hamil 37 minggu.

Sebelum menemui Mutia, Gani menyatroni kantor bandar narkoba Freddy (Ray) untuk minta bayaran. Tak mau membayar, Gani nekat membawa kabur uang 250 juta rupiah. Kehidupan Gani makin kacau lantaran dikejar anak buah Freddy dan aparat kepolisian.

Paruh pertama IAS2 adalah siksaan. Selain tampak ala kadarnya, hampir semua lawakannya hambar. Adegan bersin ke muka orang lain akibat alergi durian diulang hingga lebih dari lima kali. Makin diulang, makin tawar rasanya.

IAS2 baru menemukan jati diri memasuki menit ke-45, saat Anggy-Bonty membuka kedok masing-masing karakter. Kita tahu motif dan masa lalu Gani, kebohongan Mutia, dan mengapa kekacauan terjadi. Makin dibuka kedok dua tokoh ini, makin kita berempati pada mereka. Di ujung film, kami menitikkan air mata. Yang nyaris tak berkembang justru Raka. Dari jilid pertama sampai IAS2 tuntas, kehidupannya begitu-begitu saja, selalu menobatkan orang.

Secara keseluruhan, IAS2 tidak lebih lucu dari jilid pertama. Ia hanya menawarkan sensasi komplet yakni mengawinkan komedi, aksi, dan drama. Paruh pertama, aksi mendominasi komedi. Paruh kedua, giliran drama menjajah komedi. Di tangan Anggy-Bonty, IAS2 menyuguhkan warna berbeda dengan komedi sebagai tumbalnya. Tidak buruk, meski bisa lebih baik. 

Pemain    : Pandji Pragiwaksono, Luna Maya, Donny Alamsyah, Miller Khan, Ray Sahetapy
Produser    : Manoj Punjabi
Sutradara    : Anggy Umbara, Bonty Umbara 
Penulis        : Anggy Umbara, Herry B. Arissa, Achi TM
Produksi    : MD Pictures 
Durasi        : 1 jam, 31 menit

(wyn / gur)