Intel Tunda Bangun Pabrik Senilai Rp407 T di Israel, Gara-gara Perang?

pada 6 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Intel dilaporkan telah menunda pembangunan pabrik chip di wilayah Israel senilai USD25 miliar atau Rp407 triliun. Kabar ini pertama kali diumumkan oleh media lokal IsraelCalcalist, Selasa, (11/06).

Dalam keterangannya, Intel menyebut bahwa proyek tersebut ditunda karena perlunya penyesuaian jadwal proyek-proyek besar. Penundaan proyek ini sendiri terjadi 6 bulan setelah Intel berencana memperluas operasional pabrik mereka di Israel.

Meski ditunda, Intel sendiri tetap menyebut bahwa Israel adalah salah satu lokasi manufaktur dan R&D global utama perusahaan, dan mereka tetap memiliki komitmen penuh di lokasi ini.

“Israel terus menjadi salah satu lokasi manufaktur dan R&D global utama kami dan kami tetap berkomitmen penuh pada kawasan ini,” kata pihak Intel, dikutip dariThe Register.

 

 

Untuk penyebabnya sendiri, Intel menyebut bahwa keputusan ini diambil karena kondisi bisnis perusahaan dan dinamika pasar. 

“Mengelola proyek berskala besar, khususnya di industri kami, sering kali melibatkan adaptasi terhadap perubahan jadwal. Keputusan kami didasarkan pada kondisi bisnis, dinamika pasar, dan pengelolaan modal yang bertanggung jawab,” kata Intel.

Tidak jelas berapa lama proyek ini akan ditunda. Jawaban Intel mengenai manajemen modal menunjukkan bahwa mereka mungkin mengulur-ulur waktu sambil mencari cara untuk membiayai proyek tersebut.

Selain itu, dinamika pasar juga menjadi pertimbangan. Apalagi selama 6 bulan terakhir, saham Intel mengalami penurunan yang cukup drastis. Salah satu akibatnya adalah seruan dan gerakan boikot massal terhadap perusahaan teknologi AS yang beroperasi besar di Israel, termasuk ke Intel.

 

 

Penundaan ini menjadi kabar yang cukup mengejutkan. Pasalnya, proyek ini jadi investasi yang paling besar yang pernah diterima oleh Israel. Bahkan, agar proyek ini berjalan, Israel memberikan subsidi senukai USD2,3 miliar pada Intel untuk memperluas pabrik mereka.

Intel sendiri mengumumkan proyek besar ini di tengah perang Palestina dan Israel. Beberapa spekulasi menyebut bahwa keputusan ini diambil ketika meningkatnya kekhawatiran terkait ekonomi Israel karena serangan yang terus dilakukan ke wilayah Palestina.