Inter Milan Kehilangan Tukang Sapu Saat Hadapi Roma

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Bermain tanpa Joao Miranda untuk pertama kalinya dalam ajang Serie A musim ini membuat Inter Milan dipermalukan 1-3 oleh AS Roma di Giuseppe Meazza, Minggu (26/2/2017). Sepenting itukah dia? Ya.

Gol kapten Inter, Mauro Icardi (menit ke-81), cuma menjadi penghias di tengah trigol Roma yang datang dari lesakan Radja Nainggolan (12’, 56’) dan Diego Perotti (85’).

Seusai laga, pelatih Inter, Stefano Pioli, gusar karena anak-anak asuhnya memberikan ruang tembak yang terlalu luas bagi Nainggolan. Alhasil, gelandang berdarah Indonesia itu dengan leluasa menceploskan dua gol dari tembakan jarak jauh.

Padahal, dalam 25 partai Serie A yang diperkuat Miranda, Inter cuma kebobolan tiga gol dari luar kotak penalti!

Sebenarnya Danilo D’Ambrosio, yang menggantikan posisi Miranda, bermain cukup bagus. Dia mampu melakukan enam sapuan dan enam intersep.

Dua rekan trio Ambrosio, Jeison Murillo (7 sapuan; 6 intersep) dan Gary Medel (6; 3), juga tak kalah apik mengawal lini belakang Inter.

Kendati terhitung tinggi dalam jumlah sapuan, ketiganya bukanlah master dalam membuang bola. Perlu dicatat bahwa keunggulan D’Ambrosio sesungguhnya adalah tekel.

Baca Juga:

Dia sanggup menorehkan 2,8 tekel per laga. Namun, persentasi tersebut merosot hingga 33 persen alias sekali berhasil dari tiga upaya ketika menghadapi Roma.

Sementara itu, ketangguhan terbaik Murillo (3,5 sapuan per laga) dan Medel (2,7) memang dalam mengusir bola dari wilayah pertahanan Inter. Akan tetapi, mereka bukan tukang sapu sesungguhnya karena status tersebut dipegang oleh Miranda (4,2 kali per laga).

Diakui Spalletti

Dalam pertemuan pertama di Stadion Olimpico, Inter juga kalah 1-2 dari Roma.

Namun, Miranda menjelma menjadi sosok paling merepotkan bagi Nainggolan cs. Dia mengemas empat sapuan dan lima intersep.

Koleksi Miranda itu berada di atas Murillo (3 sapuan; 0 intersep), Davide Santon (2; 2), dan Cristian Ansaldi (1; 0), yang menjadi rekan kuartetnya di belakang.

 

Bek Inter Milan, Joao Miranda, memperebutkan bola dari kaki penyerang Lazio, Cristiano Lombardi, pada laga Serie A di Giuseppe Meazza, Milan, pada 21 Desember 2016. (MARCO BERTORELLO/AFP)

Apabila Miranda bermain, bukan tak mungkin Inter bisa mengamankan minimal satu poin. Kehilangan palang pintu berkepala plontos ini begitu dirasakan oleh Pioli. “Miranda pemain penting dan kami tahu itu,” kata Pioli kepadaInter.it.

Tak hanya dirasakan Pioli, ketidakhadiran Miranda ikut mendapat perhatian dari allenatore Roma, Luciano Spalletti.

“Inter bermain secara bagus, namun malam ini mereka tampil tanpa Miranda,” ucap Spalletti dalam situs resmi klub.