Ira Koesno Hampir Di-cutpada Debat Capres 2004

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Masyarakat menilai positif penampilan Ira Koesno saat menjadi moderator debat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada Jumat, 13 Januari 2017. Meski kemudian beredar meme berisi komentar usil yang masuk ranah pribadi, Ira Koesno tak mempersoalkan itu. 

Pas selesai, kok malah banyak sekali meme tentang saya. Ini distraksi namanya,” kata Ira Koesno kepadaTempodi Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017. Reaksi masyarakat terhadap dirinya, menurut Ira Koesno, menandakan tujuan debat yang seharusnya “menjual” visi dan misi para pasangan calon tidak tercapai.

Meski demikian, Ira Koesno mendapat sisi positif dari kejadian itu. “Mungkin orang yang belum menonton debat penasaran tentang saya, sehingga otomatis mereka melihat lagi tayangan debat. Alhamdulillah, akhirnya tujuan debat tercapai, meski dengan cara yang muter-muter dan ada yang jadi ‘korban’. Saya di-sweetbully,” ujarnya.

Berita terkait:
Rahasia Awet Muda Ira Koesno Ada di 3 Dokter
Ira Koesno Tampik Kesan Galak dengan Gaun Ungu 
Ira Koesno Tak Jadi Moderator Debat, KPU DKI Buka Lamaran

Ira Koesno juga bersyukur media sosial baru berkembang pesat beberapa tahun belakangan. Sebab, jika media sosial sudah ada ketika dia memandu debat pemilihan presiden pada 2004, Ira Koesno memprediksi dia akan habis di-bully. “Yang sekarang terjadi sweetbully, kalau dulu sudah ada sosmed, mungkin yang ada bitterbully,” ucapnya. 

Penyebabnya, ketika menjadi moderator debat calon presiden pada 2004, Ira Koesno dianggap terlalu kaku dalam menerapkan aturan. “Saat itu banyak yang menilai saya kasar dalam memotong. Tapi, buat saya, aturannya kan sudah jelas, setiap calon dapat jatah bicara sekian menit, bel juga sudah berbunyi, kalau melewati itu, ya harus dipotong,” tuturnya.

Ketika melihat ulang tayangannya dan membaca review di berbagai media, Ira Koesno terkejut karena banyak yang memberikan komentar negatif. “Saya hampir di-cut untuk debat capres kedua. Saya pasrah,” ujarnya. Namun Komisi Pemilihan Umum masih memberikan kepercayaan kepada Ira Koesno dalam debat capres sesi kedua.

Di situ, menurut Ira Koesno, ada andil Hamid Awaluddin yang ketika itu menjadi anggota KPU dan Ketua KPU almarhum Nazaruddin Sjamsuddin. “Pak Nazaruddin bilang kepada saya, ‘Kamu tetap ya. Pokoknya semangat’. Saya benar-benar menghargai upaya mereka,” katanya.

Ira Koesno menjelaskan, pada akhirnya, semua memahami yang terjadi dalam debat capres adalah pertama kali dilakukan debat untuk peristiwa politik yang besar. Kalau debat yang berlangsung sekarang ini, menurut dia, lebih mudah karena aturan mainnya sudah jelas dan para pasangan calon memahami bahwa pernyataan mereka terpaksa dipotong karena waktunya habis. 

RINI K.

Berita lainnya:
Gaya Tabrak Warna Victoria Beckham
7 Penyakit Akibat Terlalu Sering Pakai Makeup
Bahaya Dengar Musik via Headphone Sambil Tidur

Berita Terkait: