Istana Putih Milik Bos First Travel di Sentul Bogor yang Kini Sunyi
Rumah megah milik Andhika Surachman, pimpinan First Travel di Sentul, yang berada di Perumahan Sentul City Cluster Venisia, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, digeledah polisi beberapa waktu lalu. Rumah mewah berwarna putih itu nampak sepi dan tanpa aktivitas.
Rumah milik bos First Travel itu memang nampak megah. Ornamennya bergaya eropa. Bangunan berlantai dua dengan dominasi warna putih itu tampak kokoh dengan 14 buah tiang besar yang menopang bangunan yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 1200 meter persegi itu.
Di bagian atas bangunan serba putih tersebut, terdapat balkon (roof top) yang bisa dipergunakan untuk bersantai. Rumah yang dibangun dengan dana sebesar Rp 11 miliar tersebut semakin megah dengan kubah di bagian atasnya. Pemilik rumah, juga membagun tiga gerbang besar sebagai akses untuk masuk ke dalam rumah tersebut.
Kini, rumah megah itu tampak sepi. Tidak terlihat ada aktivitas di dalam rumah. Tiga gerbang yang menjadi akses masuk ke dalam rumah, sudah dipasangi garis polisi. Lampu-lampu di pagar rumah itu, juga nampak dibiarkan menyala.
Seorang tetangga menyebut, rumah Andhika Surachman itu dibangun pada tahun 2013. Setelah 3 kali berganti kontraktor, rumah megah tersebut akhirnya bisa selesai di tahun 2014. "Saya inget betul, selesai sekitar tahun 2014, soalnya pas anak saya lahir itu baru selesai," kata tetangga bos First Travel yang enggan disebut namanya, Senin (14/8).
Pria yang rumahnya bersebelahan dengan Andhika itu menyebut, rumah yang kini menjadi milik Andhika Surachman itu awalnya hanya berupa kaveling. "Awalnya cuma kaveling biasa aja. Terus dibangun, jadi gede gitu itu rumahnya," katanya.
"Kalau dengar kata penjaganya, itu rumah habis dana sampe Rp 11 miliar. Kebayang sih, si satpamnya bilang itu dia (Andhika) sempat bikin taman di depan rumahnya seharga 1 mobil Avanza," sambungnya.
Selama tinggal di rumah tersebut, Andhika juga disebut tetangganya itu sebagai sosok yang jarang bersosialisasi. Pria bertubuh tambun itu juga menyebut, ia pernah berselisih faham dengan keluarga Andhika.
"Waktu itu saya marah dan masuk ke rumahnya. Itu gara-gara dia pasang petasan enggak mau berhenti. Saya minta ketemu sama pemilik rumah, tapi dia (Andhika) tidak mau keluar. Saya cuma ditemui sama penjaganya," katanya.
Rumah tersebut, lanjutnya, sudah mulai sepi sejak pertengahan Juni 2017. "Ya sejak ada berita soal First Travel itu sudah sepi, sekitar bulan Juni lah, masih bulan puasa. Hampir enggak ada aktivitas, setahu saya ya," kata pria yang sudah menghuni rumah di samping rumah Andhika Surachman sejak 2013 lalu itu.
Ia menyebut, di rumah Andika selalu terparkir banyak mobil mewah. Di antaranya adalah Mini Cooper dan Hammer.
"Mobilnya banyak, ada Alphard, Avanza, Hammer, Mini Cooper, Mercy, BMW. Mobil-mobil untuk angkut barang kayak Grandmax gitu," katanya.
Setiap kali pergi, menurutnya, Andika selalu dikawal oleh vooridjer (pengawalan). "Setiap pergi, kalau pergi itu selalu pakai vooridjer. Kadang terganggu juga sama suara-suara klakson, atau suara sirine itu. Kita kan tinggal di cluster ya, merasa enggak nyaman saja," katanya.