Jalan-jalan ke Kota Setan di Serbia
Hampir 5 tahun tinggal di ibu kota Serbia, Beograd, mengunjungi ”kota setan” adalah hal yang selalu menyenangkan bagi saya. ?avolja Varoš atau the Devils Town memang disebut sebagai kota setan.
Saat pertama kali berkunjung ke kota tersebut pada 2013, memang saya menanggapinya tidak terlalu serius. Pasti ada suatu cerita mengapa tempat tersebut disebut sebagai kota setan, pikir saya. Betul saja, setelah menelusuri informasi yang ada, penamaan ?avolja Varoš atau kota setan tersebut memang memiliki kisah yang melatarbelakanginya.
?avolja Varoš berada di wilayah Kota Kuršumlja, tepatnya sekitar 27 km di sebelah tenggara. Bus dari Beograd yang membawa saya ke tempat ini pukul 0.30 dini hari untuk kali kedua di tahun 2017. Tiba di Kuršumlja pukul 5.30. Kuršumlja merupakan kota di selatan Serbia.
Untuk menuju ke ?avolja Varoš, selain dengan mengikuti tur, dapat juga dengan taksi setibanya di stasiun bus Kuršumlja. Saya lebih menyenangi berkunjung ke tempat ini di pagi hari, tanpa tur. Tentu saja karena udara masih segar dan terutama hampir belum ada pengunjung yang selain membuat foto-foto lebih leluasa, juga serasa memiliki tempat itu sendiri.
Alkisah, dahulu kala terdapat desa dihuni olehmasyarakat yang sangat religius. Desa tersebut bernama Djake, berasal dari bahasa Albania yang artinya darah. Desa Djake ini dilihat dari asal namanya memang cukup unik. Terdapat dua jurang di dekat Desa Djake yang namanya pun tidak kalah unik dan ”menyeramkan”, yaitu ?avolja yang berarti setan dan Paklena yang artinya neraka.
Selain itu, terdapat juga ?avolja Voda (air setan) yang sangat asam dan dipercaya memiliki mukjizat. ?avolja Varoš sendiri merupakan formasi bebatuan yang bentuknya tidak biasa yang terbentuk dari fenomena geomorfologis yang sangat langka.
Perpaduan antara formasi bebatuan dan legenda yang menyertainya, membuat tempat ini memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi salah satu tujuan wisata bagi pelancong yang bukan hanya memiliki waktu untuk menikmati Beograd sebagai ibu kota. Akan tetapi, berbagai tempat menarik lain di luar Kota Beograd.
Legenda Desa Djake
Terdapat pula legenda lain yang kerap menjadi bahan perpaduan antara formasi bebatuan yang unik dan cerita mistis yang melatarbelakanginya. Desa Djake yang berpenduduk sangat religius tersebut suatu hari diganggu oleh setan. Setan tersebut diceritakan membuat air setan (yang kemudian menjadi mata air bernama ?avolja Voda yang tetap ada hingga saat ini) yang dapat membuat siapa pun yang meminumnya melupakan garis keturunan sanak keluarganya.
Hal itulah yang membuat terjadinya suatu pernikahan kakak beradik. Pada saat yang bersamaan ketika prosesi pernikahan tersebut akan berlangsung, dewa sangat murka dan menghukum pasangan inses tersebut dengan mengubahnya menjadi batu.
Terdapat pula legenda lain yang sedikit berbeda. Diriwayatkan bahwa terdapat penyihir yang dapat mengabulkan segala permintaan setiap orang selama orang tersebut berjanji memberikan imbalan apa pun yang diminta si penyihir. Setidaknya terdapat 202 bentuk bebatuan yang disinyalir sebagai orang-orang yang ingkar dengan janjinya terhadap si penyihir. Ke-202 bebatuan ini tentu saja secara ilmiah diakibatkan oleh prosesgeomorfologisyang langka tersebut.
Tempat menarik di Serbia
?avolja Varoš merupakan tempat menarik bagi siapa saja yang ingin bertualang sekaligus menikmati cerita mistis secara langsung. Meskipun dua kali saya berkunjung, proses ilmiah tentulah yang paling dapat dicerna saat melihat semua keunikan yang ada disertai kekaguman alam yang sangat indah.
Di tahun 2013 saya berkunjung sudah sangat siang, bersama salah seorang teman yang juga dari Indonesia. Saat itu saya berjanji datang kembali dengan waktu yang berbeda. Janji itu menjadi kenyataan saat baru-baru ini saya berkunjung di pagi hari yang tentunya jauh lebih segar udaranya dan belum ada satu pun yang berkunjung selain saya dengan teman seperjalanan saya yang kali ini berasal dari Iran.Tempat-tempat menarik lainnya di Serbia masih banyak yang harus dikunjungi bagi saya yang memang hobi travelling. Namun, berkunjung ke ?avolja Varoš lagi suatu saat tentulah tetap menjadi agenda dalam daftar wajib kunjung kembali. Dalam kesempatan yang berbeda, mungkin dengan teman seperjalanan yang berbeda lagi dan perasaan yang selalu gembira saat kesempatan itu datang untuk ketiga kalinya suatu saat nanti.
Tips Berkunjung ke Sana
Bagi yang berminat mengunjungi ?avolja Varoš, dapat mengikuti paket tur dari Beograd atau jalan sendiri. Terdapat agen tur yang bagi saya pribadi, cukup mahal, yaitu sekitar 1 sampai 3 orang dikenakan harga 40.999 dinar Serbia atau sekitar 329 euro (setara Rp 5,5 juta). Jika pergi 3 orang, masing-masing membayar 110 euro (Rp 1,8 juta).
Ada banyak alternatif untuk dapat pergi ke ?avolja Varoš dengan harga yang lebih murah. Karena saya tinggal di Beograd dan sedikit banyak dapat berbahasa Serbia, setiap ingin jalan-jalan ke luar Beograd, yang saya lakukan adalah naik bus umum atau kereta. Untuk ke Kuršumlja, yang paling pas menurut saya adalah dengan naik bus antarkota. Berangkat dari Beograd pukul 0.30 dini hari dari Avtobuska Stanica Beograd (Stasiun Bus Beograd).
Tiket bus untuk satu kali perjalanan sekitar 1.350 dinar Serbia atau sekitar Rp 179.700. Untuk mahasiswa, dengan menunjukkan buku indeks (semacam buku rapor mahasiswa khusus yang berkuliah di Serbia) mendapat diskon dengan membayar 1.270 dinar Serbia sekali jalan. Ini merupakan harga yang saya dapatkan pada Juni 2017. Namun, sebenarnya diskon ini hanya berlaku untuk mahasiswa atau mahasiswa yang berusia di bawah 26 tahun. Saya yang lebih dari 26 tahun, beberapa kali tetap dapat diskon tetapi terkadang juga tidak mendapatkan diskon saat petugas loket tiket melihat tahun kelahiran saya di buku indeks tersebut.
Sampai pukul 6.00 di stasiun bus Kuršumlja. Dari sana, sejauh ini memang tidak ada transportasi umum yang rutenya ke ?avolja Varoš selain harus dengan taksi. Taksi dengan mudah ditemui di stasiun bus tersebut meskipun masih pagi. Sopir taksi seperti sudah biasa membawa penumpang ke ?avolja Varoš. Mereka punya daftar harga sendiri untuk pergi ke tempat tersebut, sudah termasuk ditunggu dan diantar kembali ke stasiun bus Kuršumlja.
Untuk 30 menit berada di ?avolja Varoš, salah satu taksi mematok harga 1.000 dinar Serbia (sekitar Rp 134.000) sudah termasuk pulang pergi dari dan ke stasiun bus kembali. Kali kedua ke sana, saya berada lebih dari 30 menit. Untungnya, pak sopir taksi begitu baik dan tetap menunggu sampai saya puas menikmati keindahan alam di kota tersebut.
Tur alternatif di Serbia
Kembali dari Kuršumlja menuju Beograd dengan harga tiket bus 1.350 dinar lagi. Kali kedua ini saya mengambil rute berbeda, pergi ke kota terbesar ketiga di Serbia, Niš, sebelum ke Beograd. Antara Kuršumlja dan Niš merupakan satu arah dan saya membeli tiket bus ke Niš terlebih dahulu. Dari Niš, saya lanjut kembali ke Beograd dengan membeli tiket bus kembali.
Ada satu alternatif terbaik lagi jika ingin mengunjungi ?avolja Varoš, yaitu dengan mengikuti tur bersama orang-orang Serbia lain. Biasanya, iklan atau jadwal turnya saya lihat di tur lokal. Tentunya tidak setiap hari ada tur ke ?avolja Varoš, tentunya juga setiap penjelasan dalam bahasa Serbia. Paket yang saya pernah lihat ini dikenakan harga 1.200 dinar Serbia sudah termasuk perjalanan bus pulang pergi dari Baograd langsung ke ?avolja Varoš dan kembali ke Beograd. Ditambah tiket masuk ?avolja Varoš sekitar 300 dinar serbia (Rp 40.000). Tur ini di luar makan siang dan pembelian suvenir atau hal pribadi lain.
Hanya, jadwal untuk mengikuti tur bersama orang Serbia lainnya ini terkadang bertabrakan dengan jadwal saya. Namun, saran saya secara umum, yaitu mengetahui bahasa Serbia dasar sangat penting jika ingin berpergian di Serbia, khususnya di luar Kota Beograd. Supaya lebih mudah mengerti karena fakta di lapangan yang saya alami, banyak yang belum bisa berbahasa Inggris.
Menikmati Serbia, khususnya ?avolja Varoš, memang lebih mudah jika kita mengerti bahasa setempat. Namun, dengan modal informasi dari internet dan solo travelling, tidak menutup kemungkinan juga kita tetap dapat menikmati alam dan pesona Serbia secara umum.(Sabriana Jayaputri,mahasiswi penerima beasiswa Svet u Srbiji/World in Serbia dari pemerintah Serbia untuk program Doktoral, Fakultas Keamanan/Faculty of Security University of Belgrade)***