Jamaah An Nadzir Sulsel Rayakan Idul Fitri 3 Juni

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ratusan jamaah An Nadzir di perkampungan Mukmin AAn-Nadzir di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa,Sulawesi Selatan, merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah. Mereka menggelar salatIdul Fitripada Senin (3/6) pagi.

"Salat Id ini dilakukan setelah penetapan 1 Syawal yang jatuh hari ini setelah perhitungan memantau bulan dan tanda-tanda alam," kata Ketua Dewan Pengawas dan Penanggung Jawab Pendidikan dan Pembangunan Jamaah An-Nadzir Gowa, Ustadz M Samiruddin usai salat Idul Fitri di Kabupaten Gowa, Sulsel.

Menurut dia, penetapan 1 Syawal itu dilakukan dengan melihat bulan purnama pada penanggalan syamsiah 14, 15 dan 16, lalu menghitung mundur sebelum tiga hari terakhir bulan Sya'ban.

Selain itu, kata Samiruddin, penetapan 1 syawal juga dapat dilakukan dengan mengamati tanda-tanda alam lainnya seperti puncak air laut pasang atau arah angin bertiup.

Usai salat Subuh, jamaah An-Nadzir sudah berbondong-bondong ke lokasi salat Id dengan menggunakan jubah khas yang didominasi warna hitam.

Jamaah laki-laki menggunakan sorban dan umumnya berambut warna kecoklatan yang menjadi ciri khas jamaah ini.

Sedangkan jamaah perempuan, menggunakan gamis hitam dan mengenakan burka untuk menutupi wajahnya.

Meski jauh dari kesan meriah karena jumlah jamaah cukup terbatas, tidak seperti jamaah pada hari raya pada umumnya, namun kekhusukan jamaah tetap terlihat.

Setelah melakukan salat Idul Fitri, khatib membaca khotbah salat Idul Fitri yang mengusung tema Idul Fitri mengembalikan manusia kembali suci.

"Setelah berpuasa sebulan lamanya dan memperbanyak beribadah shalat lail, tibalah di hari kemenangan ini," katanya.

Usai membaca khutbah, Ustadz Samiruddin menutup dengan doa yang diaminkan oleh jamaah An-Nadzir, kemudian saling bersalaman sebagai tanda saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan masing-masing.

Berita Terkait