Jangan Anggap Remeh, Ini Manfaat Makan Ikan Asin

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Uzone.id- Ikan asin jadi makanan favorit beberapa masyarakat Indonesia. Panganan dengan harga terjangkau ini sering menjadi lauk untuk menemani nasi hangat, sambal, dan sayur asam.

Dari segi rasa, ikan asin juara. Tapi bagaimana soal gizinya?

KepadaUzone.id, Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, ikan asin sebenarnya memiliki kandungan protein sangat tinggi.

Baca juga:Taiyaki, Kudapan Tradisional Jepang yang Menggemaskan

“Sebagai perbandingan, (satu ons) ikan asin proteinnya 40 persen, daging 20 persen, telur 12 persen, susu 3-4 persen, ikan 18-20 persen. Jadi tentu ikan asin tidak bisa diremehkan,” ujarnya Ali.

Kalau berasal dari laut dalam atau ikan laut, ikan asin juga mengandung yodium. Selain itu, ikan asin mengandung kalsium dan fosfor yang baik untuk tubuh.

Hanya saja, konsumsi ikan asin harus tetap diperhatikan. “Keasinan yang berarti garam membawa dampak bagi orang yang punya gejala hipertensi,” ujar Ali.

Ia juga mengingatkan soal kontaminasi pengawet yang berbahaya, seperti formalin.

Baca juga:Jakarta Diperkirakan Bakal Kelebihan Turis pada 2030

Meski tidak semua ikan asin mengandung formalin, tetap ada kemungkinan kandungannya pada proses penjemuran ikan asin—agar tidak mengundang lalat.

Karena itu, Ali menyarankan untuk merendam ikan satu jam sebelum digoreng. Soal jumlah konsumsi, makan ikan asin tiga sampai empat kali seminggu sudah termasuk sering.

“Kalau sekali seminggu itu wujud variasi dari lauk. Perputaran seminggu sekali masih wajar,” ujar Ali.

Memadukan ikan asin dengan sayur dan nasi juga perlu untuk mendapatkan gizi seimbang.