Jatuh Cinta di Dunia Maya, Waspada!

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kata orang, cinta datang bila biasa bertemu. Tapi, sekali lagi, karena internet, semuanya bisa terjadi. Termasuk jatuh cinta dengan dia yang belum pernah kita temui. Mungkin karena foto, pembicaraan yang nyambung, atau karena data pribadinya yang cocok bagi kriteria kita.

Hal semacam ini biasanya terjadi di jejaring sosial semacam Facebook, Twitter, atau aplikasi chatting seperti Omegle. Bertemu orang asing, tetapi entah kenapa begitu menarik di hati. Dan baru-baru ini bahkan iOs dan Android menyediakan sebuah aplikasi yang dikhususkan untuk mereka yang mencari jodoh, lho!

Namanya Tinder, dan beberapa dari G-Readers mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut [atau malah menjadi pengguna setia ya?]. Tinder memungkinkan penggunanya untuk melihat foto dan sedikit data diri pengguna lain dalam radius yang telah ditentukan sebelumnya.

Suka dengan salah satu di antara mereka? Geser ke kanan saja. Tidak suka? Tolak dan geser foto ke kanan. Kalau Anda dan salah satu pengguna sama-sama suka, artinya match, alias bisa mulai saling berkenalan. Seperti biro jodoh, ya?

Sayangnya, pertemuan di dunia maya tidak selalu berjalan lancar. Bahkan, karena di dunia maya segala hal dapat dimanipulasi [termasuk data diri], maka tidak dapat dipungkiri bahwa bisa saja orang yang kita temui tidak benar-benar jujur mengenai dirinya. 

Ingat kasus-kasus mengenai pembunuhan dan pemerkosaan yang disebabkan oleh perkenalan di Facebook? Hmm, dunia maya memang menjadi tempat yang memudahkan para kriminal menjalankan aksi-aksi kriminal mereka. Atau cerita-cerita mengenai pria beristri yang mengaku lajang?

Nah, agar tidak salah pilih pasangan di dunia maya, apa saja yang harus kita perhatikan?

1. Lihat fotonya

 

Banyak orang yangmemasang foto palsu di jejaring sosial atau di aplikasi semacam Tinder agar dapat menariklawan jenis. Nah, Anda harus berhati-hati dengan orang macam ini. Bisa saja mereka tidak benar-benar serius, atau malah berniat menjebak.

Deteksi palsu tidaknya foto dengan melihat secara cermat kumpulan fotonya di album lain [dalam Facebook], atau melihat attachment foto dan videonya [di Twitter]. Kalau fotonya hanya sedikit, Anda musti berhati-hati. Bisa saja ia mengambil foto orang lain.

2. Hindari pembicaraan “seksi”

Seringkali aplikasichattingdi Facebook, Omegle, atau messaging di Tinder digunakan untuk melakukan pembicaraan yang menjurus ke arah seksual. Beberapa dari Anda mungkin menganggap pembicaraan semacam ini sebagai bentuk ketertarikan kepada Anda.

Tetapi, lelaki/wanita baik-baik tidak akan memperbincangkan hal-hal semacam itu dengan orang yang belum pernah mereka temui. Kalau ia mulai berbincang ke arah tersebut, hati-hati. Entah dia seorang pervert yang iseng atau malah penjahat seksual. Yang jelas, dia tidak pantas untuk dikenal lebih jauh

3. Too Good To Be True

Dia memiliki wajah yang menarik. Karier yang [kelihatannya] amat baik. Kehidupan sosial yang cemerlang. Pokoknya, dia terlalu sempurna sebagai seorang manusia. Hmm, mungkin memang ada manusia semacam itu. Tetapi, biasanya mereka lebih memilih untuk mencari jodoh di alam nyata.

Jadi, kalau Anda bertemu dengan orang semacam ini di internet, entah ia iseng,desperate, unik, memiliki sesuatu yang ia sembunyikan [sudah menikah, punya sifat/kebiasaan buruk, dll], atau malah, berbohong. Dunia nyatanya tak sesempurna itu, makanya, ia membuatnya sempurna di dunia maya.

4. Cek kawan-kawannya

Nah, orang bisa saja berbohong melalui foto atau data diri. Tetapi, tidak mungkin ia membohongi kawan-kawannya sendiri. Untuk itu, lihat siapa saja yang ada di daftar pertemanannya [Faceb0ok], atau siapa saja yang menjadi followers-nya [Twitter dan Instagram].

Kalau orang-orang yang berteman dengannya berasal dari kampus atau kantor yang sama, berarti kemungkinan besar akunnya adalah akun asli. Tapi kalau teman dan followers-nya hanya sedikit, dan kelihatannya tidak nyambung dengan dia? Anda musti menjauh darinya.

5. Nama dengan angka

Ia menulis huruf E dengan angka 3? Tidak tahu kapan huruf kapital harus digunakan? Tak ada pengecualian lagi terhadap hal ini: sudahlah, ia tak akan membawa Anda menuju kehidupan cinta yang menyenangkan.

6. Cari tahu

 

Anda jangan langsung percaya kalau ia berkata bahwa ia bekerja di sini, atau berkuliah di sana. Cobalah beri ia pertanyaan terkait instansi-instansi tersebut. Kalau ia bisa menjawab dengan lancar, kemungkinan besar ia tidak berbohong. Tetapi bila ia mencoba berkilah, sudah tentu ia tidak jujur.

Anda juga bisa bertanya kepada kawan atau kerabat yang punya hubungan dengan instansi tempat ia berada. Atau mencari namanya di Google. Website seperti DIKTI biasanya menyimpan data orang-orang yang pernah terdaftar sebagai mahasiswa.

Namun meskipun semua langkah di atas sudah Anda lakukan, Anda tetap harus berhati-hati. Sebelum bertemu dan benar-benar mengenal siapa dirinya, jangan pernah melakukan hal-hal di luar batas kewajaran, seperti meminjamkan uang, memberi informasi mengenai data pribadi, atau malah mengirim foto-foto pribadi

Baca tips/ artikel khusus wanita lainnya di Aplikasi Hawa. Catat dan atur siklus menstruasi / kehamilanmu dengan kalender pintar Hawa.. Download Hawa di Google Play mu yuk.. atau klik ini https://goo.gl/7UwVGm untuk download