'Jazz di Indonesia Gila!'

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
Kgomotso Xolisa Mamaila sibuk merapikan riasannya, 5 menit sebelum konferensi pers dimulai di ruang A112, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Minggu (27/11).

Penyanyi asal Afrika Selatan tersebut menjadi salah satu pengisi acara di perhelatan Jazz Goes To Campus 2016 (JGTC).

"Saya harus banyaktouch up(merapikan riasan) untuk sedikit menghilangkan gugup. Ini yang pertama kali (hadir di sini)," katanya.

Bukan hanya gugup, Kgomotso pun merasa kaget dengan animo penonton yang menyaksikan penampilannya di atas panggung. Mereka asyik menghentakkan kaki, menggoyang tubuh, dan ikut bernyanyi meski lagunya tak begitu dikenal.

"Animonya luar biasa besar. Sebuah momen yang membanggakan dan tidak terlupakan. Ternyata musik jazz di Indonesia gila!" ujar wanita 31 tahun itu.

Dia juga merasakan 'ruh' yang berbeda antara jazz di Afrika dengan yang ada di sini. Hal itu kentara dari apresiasi serta pemahaman soal musik jazz itu sendiri.

Sebagai contoh, di Afrika sana, belum banyak orang yang mengenal jazz secara universal. Tapi, di Indonesia, perkembangan jazz sudah sangat pesat hingga menyasar kaum muda.

"Masyarakat di sini banyak sekali yang bisa menikmati jazz, terutama anak mudanya. Saya bangga sekali bisa tampil di sini. Luar biasa!" katanya.

Kgomotso juga punya keinginan untuk bisa berkolaborasi bersama musisi Indonesia. Salah satunya dengan Barasuara.

"Waktu pertama kali saya menonton penampilan mereka, saya langsung jatuh cinta. Wah, saya harus duet dengan mereka kalau ada kesempatan," ujarnya.

Ditanya tentang kemungkinannya kembali tampil di acara yang sama tahun depan, Kgomotso langsung mengangguk.

"Tentu saja mau. Di sini saya bertemu orang-orang yang ramah, negara yang cantik, apresiasi jazz yang luar biasa. Kenapa tidak (tampil lagi)?" katanya.

Perhelatan JGTC tahun ini adalah yang ke-39 sejak dibuat pertama kali pada 1977. Ajang tersebut menampilkan deretan penyanyi jazz sekelas Raisa, Monita Tahalea, Tohpati, Mocca, Teza Sumendra, Dhira Sugandi, Grace Sahertian, Barry Likumahuwa, dan lain-lain.