Jins Plastik Picu Kontroversi di Inggris

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Salah satu label busana Inggris, Topshop mengeluarkan jins yang disebut sebagai busana Raja atau Ratu. Celana panjang ini berwujud transparan dan dibuat dari 100 persen polyurethane. Hasilnya, busana ini dapat menampakkan apa yang pemakai simpan di celana.

Hanya dalam hitungan pekan, sepasang jins untuk ibu dengan lutut terlihat jelas juga diluncurkan. Produk ini dijual seharga 93 dolar AS atau sekitar Rp 1,2 juta.

Produk ini sepertinya mendapat respon negatif dari media sosial karena faktor syok pada efek tembus pandang jins. Terbukti, kini produk yang dimaksud sudah tak tampak di laman resmi Topshop.

Topshop memprediksi akan ada reaksi berapi-api dari munculnya produk ini. mereka mendeskripsikan jins tersebut dengan kalimat, “Dijamin membuat orang berbicara.”

Suka dan benci dalam industri busana merupakan hal yang wajar. Label besar Vatemens pernah membuat gempar ketika melakukan kolaborasi dengan Levi’s baru-baru ini. ia membuat produk seharga 2.139 dolar AS atau sekitar 28,5 juta. Celana itu menampakkan bagian pantat yang terbuka.

Terlepas dari kontroversi yagn ada, karya Topshop telah menjadi bagian gaya baru. Label mewah Spanyol Loewe juga pernah menampilkan celana plastik dalam pertunjukan Spring/Summer 2015. Raf Simon menandai pekan mode pertama sebagai direktur kreatif Calvin Klein. Ia menunjukkan pergeseran bahan gaun dari plastik dan mantel PVC, dilansir dari lamanStyle Nine.