Jokowi Minta Perguruan Tinggi Buka Fakultas Medsos

pada 7 tahun lalu - by

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Puncak Peringatan Dies Natalis ke-60 Universitas Padjadjaran (Unpad), di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung, Senin (11/9) membuat usulan menarik.  Ia mengusulkan pihak perguruan tinggi membuka jurusan khusus Media Sosial (Medsos).

"Antisipasi yang disiapkan, kita harus berubah! Program studi jangan hanya itu-itu saja, misal Fakultas Ekonomi jangan hanya Manajemen dan Akuntansi, harus dibuat jurusan atau program studiLogistics Management,Retail Management, Online Store. Juga Fakultas Sosial Politik di perguruan tinggi semestinya juga memasukkan jurusan yang mempelajari media sosial," kata Presiden Jokowi. 
 
Presiden ke-7 ini memang sangat digital. Akun media sosialnya diFacebook, Twitter, InstagramdanYoutube-nyasangat aktif. Jokowi juga membuka komunikasi langsung di dunia maya dengan publik, yang tentu sering direspons pro dan kontra. 
 
Presiden menegaskan perubahan dunia sangat cepat, salah satunya internet dan media sosial. Misalnya, baru munculmobile internet, sudah adaartificial intelligence. Elon Musk yang akan membuatHyperloop, SpaceX,dan mobil listrik. Hingga soal sistem pembayaran elektronik sepertiPayPal, AliPay. Bahkan kini memesan makanan menjadi lebih mudah dan cepat dengan aplikasi.
 
Perubahan ini akan mengubahlandscapepolitik global, yang juga akan mengubahlandscapepolitik nasional, yang juga akan mengubahlandscapepolitik daerah. Pada akhirnya,landscapeekonomi pun berubah. Perguruan Tinggi punya peran penting dalam menghadapi tantangan ini ke depan.
 
"Menurut saya, siapa yang bisa mengantisipasi dan menyiapkan menghadapi perubahan itu, yang pertama yang paling siap adalah perguruan tinggi, sehingga setiap masuk universitas selalu saya sampaikan ini," ujar Presiden.
 
Kepala Negara menuturkan cepatnya perkembangan internet dan kecerdasan artifisial, serta perniagaan daring yang memicu penutupan pusat-pusat belanja dan memunculkan pengangguran. Kalau tak diantisipasi bisa berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara, terutama dalam berkompetisi.
 
Jokowi juga ingin universitas seperti Unpad mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang dia sebut sangat cepat itu dengan membuat penyesuaian dan terobosan. Terlebih Generasi Millennials 10 tahun lagi akan menguasai dan mempengaruhi pasar. Generasi Millennials memiliki karakter mandiri, kerja bersama, inovatif, seringonline. 
 
Ada 144 juta pengguna internet di Indonesia, yang merupakan tiga besar dunia. Masyarakat Indonesia sudah melek teknologi, jadi harus diintervensi agar penggunaannya berdampak positif. 
 
Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi sejumlah menteri kabinetnya, tiga di antaranya merupakan lulusan Unpad. Mereka adalah Menkominfo Rudiantara, Menpar Arief Yahya, dan Mensesneg Pramono Anung. "Ini lulusan Unpad semuanya," ujar Jokowi yang disamput tepuk tangan ribuan orang yang hadir dalam Dies Natalies itu.
 
Bagi Menpar Arief Yahya, pesan dalam orasi yang disampaikan Presiden Jokowi itu 1.000 persen benar. Dunia bergerak menuju digital. Oleh karena itu di STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bandung pun sudah ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baru yang dinamai Media Sosial (Medsos). 
 
UKM Medsos itu akan dibuat di kampus-kampus pariwisata yang berada di bawah Kemenpar. Seperti STP Nusa Dua Bali, Poltekpar Palembang, Poltekpar Lombok, Akpar Medan dan Poltekpar Makassar. "Akan terus kita kembangkan," kata Menpar Arief Yahya. 
 
DalamframeworkArief Yahya, media itu ada empat, yang biasa disingkat POSE.Paid Media, Own Media, Social MediadanEndorser. "Keempatnya harus dikombinasi akan menciptakanconvergentmedia," katanya. 
  
Lanjutnya, memang konsumen Indonesia sudah berubah jauh perilakunya menjadi semakin digital, apalagi jika Gen Y (milenial) dan Gen Z semakin besar jumlah dan pengaruhnya. Kini dikenal istilahalways-connected travellers, di manapun dan kapanpun mereka saling terkoneksi dengan adanyamobile apps/devices.
 
"Ingat, jika kita tak berubah mengikuti perubahan konsumen, kita pasti akan mati," ujar Menteri yang menerapkan konsepGo Digitalsejak Oktober 2016 itu di dalam kementeriannya untuk mencapai target 20 juta wisman di tahun 2019.
 
Menurut Arief dengango digital, rasa optimistis pun terbangun, makin percaya diri, makin yakin, dan semakin digital semakin personal. Semakin digital semakin global. Semakin digital semakin professional.
 
"Dan semakin digital maka akan bisa menjangkau konsumen global dari manapun dia berada di muka bumi ini," ujarnya.
 
Begitu menggunakanplatformdigital, maka pariwisata Indonesia bisa diakses oleh wisatawan dari manapun di seluruh dunia. Jadi menurut Arief, benar kata Presiden Jokowi bahwa dunia berubah sangat cepat, teknologi berkembang sangat cepat. Dengan penggunaan digital itu akan membuat Indonesia melompat lebih tinggi. "Go Digital be the best,” kata Menteri yang selama tiga puluh tahun lebih bergulat dengango digitaldan IT itu.