Juarai Kompetisi IoT, Mahasiswa Yogyakarta Bikin Robot Sterilisasi Lantai Masjid

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Jika boleh memilih satu hal positif dari pandemi Covid-19 ini, mungkin pemanfaatan teknologi untuk menjalankan aktivitas yang berguna untuk orang banyak bisa menjadi jawabannya. Hal ini yang menjadi inspirasi dari solusi tim mahasiswa dari Universitas Amikom, Yogyakarta yang akhirnya menjuarai kompetisi Internet of Things (IoT).

Kompetisi IoT Makers Creation 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) sudah mengumumkan deretan juaranya. Tim yang diberi nama USMAN-AMIKOM dinobatkan sebagai juara pertama dan memperoleh hadiah Rp10 juta.

Apa yang dilakukan Elik Hari Muktafin dan timnya dianggap memiliki dampak positif bagi kebersihan yang saat ini menjadi aspek terpenting selama pandemi.

Tim Elik mengembangkan perangkat robot bernama Usman yang berguna untuk sterilisasi lantai masjid dan alat salat dengan menggunakan teknologi lampu UVC yang dapat bergerak secara otomatis berkatautonomous system.

Baca juga:Teknologi IoT, Bangsa Indonesia Harus Jadi Raja di Negara Sendiri

“Inspirasi awalnya selama pandemi ini banyak orang yang langsung head to head dengan Covid-19, tapi kami bukan berasal dari bidang kesehatan. Karena ingin membuat solusi yang nyata dan betulan ada di sekitar kami, kami memikirkan positioning kami, kira-kira apa yang bisa dilakukan oleh anak-anak jurusan IT,” ungkap Elik pada kesempatan diskusi virtual yang digelar pada Rabu (30/9).

Dari sini, Elik dan teman-teman tercetus untuk mengembangkan teknologi yang fokusnya adalah solusi melalui pendekatan IT untuk menangani penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.Case studyyang mereka ambil adalah masjid sebagai tempat ibadah yang menampung banyak orang, di mana masyarakat belum tentu menjaga kebersihan khususnya pada alas salat seperti sajadah.

“Robot Usman ini bisa melakukan pembersihan masjid, karena sistemnyaautonomous, jadi dia tidak perlu dipegang orang, dia bisa keliling sendiri membersihkan lantai masjid,” lanjut Elik.

Dia kemudian menjelaskan, saat ini peranti lunak yang digunakan masihautonomousdan dalam jangka 3 pekan ke depan akan ada penerapan baru yaitu manual dan secara terjadwal.

(Robot Usman dan bagian-bagiannya)

“Cara kerja robot ini, dia akan merekam terlebih dahulu mengenai gerakan, lalu nanti akan dikonversikan secaraautonomous, harapannya kita bisa membuat beberapa versi gerakan jika adaobstacle, entah itu berupa lubang, ada orang lewat, hingga tangga turun,” jelasnya.

Robot Usman ini turut terkoneksi dengan aplikasi mobile untuk mengendalikannya, termasuk soal jadwal sterilisasi agar pengurus masjid tidak perlu sering-sering mengunjungi masjid.

Robot ini memiliki 4 sensor yang berada di depan, belakang, sisi kanan, dan sisi kiri. Untuk urusan jaringan, robot Usman memanfaatkan komunikasi internet melalui jaringan GSM dan aplikasi mobile tersebut di mana data-datanya diklaim sudah terenkripsi.

Sedangkan untuk kinerja, robot Usman akan bekerja menggunakan lampu UVC yang memang terletak di bagian bawah dan akan mati secara otomatis jika ada orang yang membalik robot tersebut, sebab cahaya atau lampu ini bisa membahayakan mata.

“Kami harap solusi IoT ini ke depannya ibadah akan semakin aman dan nyaman, menambah kemakmuran masjid meski sedang pandemi, serta pemberdayaan soal penyerapan tenaga kerja untuk produksi robot Usman ini,” tutup Elik.