Judi Online Semakin Meluas, Kini Jadi ‘Sponsor’ Tawuran Gangster

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Dampak perjudian online kini semakin menyebar di masyarakat. Kepolisian daerah Semarang menemukan adanya aliran dana gelap yang disalurkan oleh situs judi online ke anggota gangster di Semarang.

Kasus ini diungkap oleh Polrestabes Semarang pada Rabu, (23/10) setelah maraknya kasus tawuran di kota tersebut. Usut punya usut, beberapa gangster didanai oleh situs judi online untuk melakukan aksi tersebut.

Terungkapnya kasus tersebut berawal dari penangkapan sejumlah anggota gangster beberapa waktu terakhir dan setelah itu, ditemukan bahwa beberapa anggota yang merupakan admin, mendapatkan aliran dana dari situs judi online.

“Ada tiga admin media sosial. Mereka mendapat aliran dana dari judi daring," KataKapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar dikutio dariAntaranews, Kamis, (24/10).

 

 

Para tersangka ini mendapatkan dana kurang lebih Rp5 hingga Rp8 juta perbulannya. Setelah itu, uang ini digunakan untuk aksi tawuran hingga berobat imbas dari tawuran tersebut.

“Aksi (tawuran) ini dilakukan kira-kira mengalihkan pengamanan Pilkada. Mereka juga diminta kompensasi untuk memposting judi online di akun-akun gangster di Kota Semarang," kata Irwan.

Uang tersebut kemudian digunakan untuk berbagai keperluan seperti membeli minuman keras, membeli peralatan tawuran, sewa villa, pengobatan pasca tawuran,meeting,rekreasi, atribut kelompok dan membeli minuman keras.

 

 

Ada 3 situs gangster yang diketahui mendapat aliran dalam pembiayaan tersebut, yaitu gangster Alstar, Young_street_404, Teamdadakan, dan Teammasok. Tiga akun IG gangster ini dikelola oleh Muhammad Iqbal Samudra (22) warga Bandarharjo Semarang, Muhammad Alfin Harir (19) warga Bangetayu Wetan, dan Sandy Wisnu Agusta (23) warga Pringgodani Semarang. Mereka juga yang mengelola dana kiriman dari judi online serta memposting konten judi online.

Setelah ditelusuri lebih jauh, peristiwa-peristiwa tawuran di daerah tersebut ternyata sudah di skema dan di-mapping dengan dugaan untuk mengalihkan fokus pengamanan Pilkada yang tak lama lagi akan digelar.