Jurus NETA Atasi Harga Jual Kembali Mobil Listrik yang Rendah

pada 5 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Harga jual kembalisebuah mobil di Indonesia jadi salah satu pertimbangan kuat bagi warga untuk memutuskan membeli mobil. Termasuk mobil listrik.

Namun sayangnya, karena populasinya juga masih sedikit, harga jual kembalimobil listrikcenderung rendah, kalau tidak mau disebut anjlok.

 

 

Sebuah riset di pasar AS menunjukkan harga jual kembali mobil listrik di pasar mobil bekas, penurunannya bisa mencapai 47,8 persen setelah setahun masa pakai.

Sementara itu, di pasar Indonesia dengan contoh mobil listrik bekas Hyundai IONIQ 5 dijual mulai dari Rp420 juta.

Bahkan beberapa waktu lalu, salah satu petinggi Chery menyebutkan bahwa harga mobil listrik di Cina juga terjun bebas. Padahal Tiongkok merupakan salah satu negara dengan pengguna mobil listrik terbesar di dunia

NETA Auto Indonesia pun mengakui kalau harga jual kembali mobil listrik masih rendah.

Namun NETA punya jurus tertentu untuk menjadi solusi, sekaligus memberikan nilai lebih lain untuk mengkompensasikan harga jual mobil listrik yang masih rendah.

“Saat ini memang resale value mobil listrik memang lebih rendah daripada mobil bensin. Karena memang permintaan mobil listrik belum sebanyak mobil bensin,” jelasnya kepada wartawan saat momen Media Drive Neta V-II di Bandung.

Walau memiliki harga jual kembali yang terbilang anjlok, namun Wahyu menyebutkan bahwa harga jual kembali yang kurang baik akan dibayarkan dengan biaya penggunaan mobil listrik yang terbilang terjangkau.

“Tapi apabila dikalkulasikan, kalau menggunakan mobil listrik itu sebenarnya running cost-nya lebih sedikit dibandingkan mobil bensin. Ini adalah hitung-hitungan yang kita selalu informasikan ke konsumen. Per tahunnya, pakai mobil listrik bisa lebih irit Rp 30 juta dibandingkan mobil bensin,” tambahnya.

 

 

Di samping itu, pihaknya juga menjanjikan sebuah program agar mobil mobil listri Neta memiliki harga jual yang lebih baik nantinya.

“Selain itu, dari Neta juga kita sedang menggodok mengenai program seperti buyback guarantee. Itu sedang kita siapkan juga,” tutup Wahyu.