Kala Greschinov Pimpin Netizen RI ‘Keroyok’ Medsos Tentara Israel

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Perlawanan terhadap pihak Israel tidak hanya dilakukan melalui boikot dan aksi protes ke jalanan saja. Baru-baru ini, netizen Indonesia dan Malaysia melakukan ‘perang digital’ di media sosial terhadap akun-akun Pro-Zionis sebagai dukungan terhadap Palestina.

Ada satu nama yang menjadi pelopor dari perang digital ini, akun @greschinov menjadi yang paling menyita perhatian karena menyatukan suara warganet di media sosial untuk melawan warga Israel.

Bahkan, dalam analisis yang dibuat oleh Drone Emprit pada Selasa, (22/11) lalu, Akun @Greschinov sejajar dengan akun @jacksonhinklle di lingkup Indonesia dalam menghadapi akun-akun pro Israel di media sosial.

 

 

“Dalam peta SNA (Social Network Analysis) untuk percakapan tentang "Palestina, Israel, Hamas" periode data 21 Nov 2023, akun ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengkoordinasi netizen Indonesia, menghadapi Tim Israel yang lebih terkoordinasi secara global,” tulis Ismail Fahmi selaku Founder Drone Emprit dalam akun resminya.

Gerakan ini kemudian membentuk sebuah satuan bernama‘Indonesia Netizen Force’yang mana resmi diketuai oleh Erlangga Greschinov untuk melakukan serangan melalui akun Twitter (X), Instagram dan platform media sosial lainnya.

Menurutnya, tentara Israel yang saat ini beroperasi banyak yang masih berusia muda dan aktif di media sosial sehingga akan mudah untuk ‘menyerang’ mereka dengan sanksi sosial berupa kata-kata yang memojokkan mereka.

Tugas dari INF atau Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti Israel ini adalah untuk ‘berperang’ melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, YouTube dan akun lainnya melawan akun-akun anggota militer IDF.

Anggota ‘operasi’ ini berperang dengan cara menyerbu akun-akun media sosial IDF yang dikumpulkan oleh ‘komandan INF’ yaitu Erlangga Greschinov dengan meninggalkan komentar dan pesan DM yang mampu menyerang mental para tentara IDF ini.

 

 

Ada beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan ketika melakukan penyerangan di media sosial ini, salah satunya dengan tidak membawa narasi antisemit ketika menuliskan komentar ke orang-orang Israel. Untuk lengkapnya, kalian bisa melihat poin-poin berikut ini.

Dampak dari gerakan ini sudah mulai terlihat, setidaknya akun-akun anggota militer IDF banyak yang ‘ciut’ dan menonaktifkan akun mereka setelah diserbu warganet, bahkan ada beberapa akun yang berhasil diretas. Selain itu, beberapa nomor anggota militer Israel yang tersebar juga ikut diserang.

Tidak hanya diikuti oleh netizen di Indonesia, gerakan ini juga diikuti oleh netizen asal Malaysia dengan nama Tentara Bawang Malaysia.