Kalau Indonesia Cuma Punya 3 Operator, Bakal Seideal Apa?

pada 7 bulan lalu - by

Uzone.id– Industri telekomunikasi di Indonesia dipercaya pemerintah akan lebih ideal dan efisien jika hanya ada tiga perusahaan operator seluler yang menjalankan bisnisnya. Lantas, jika nantinya terwujud hanya ada tiga operator saja yang beroperasi, kira-kira akan seideal apa lanskap industri ini?

Sampai hari ini kita tahu bahwa operator seluler di Indonesia ada empat perusahaan, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo Hutchison, dan Smartfren. Banyak yang memprediksi bahwa XL Axiata dan Smartfren akan melakukan konsolidasi, sehingga jumlah operator seluler di Indonesia tersisa tiga saja sesuai harapan pemerintah.

Dari pandangan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, ia berharap saat operator seluler di Indonesia tinggal tiga perusahaan, jangan sampai dikonotasikan dengan kartel.

 

 

“Indonesia memang luas, dengan banyak pulau, sehingga biaya membangun infrastruktur tentu banyak sekali, apalagi ke depannya ada 5G dan akan lebih mahal lagi. 5G itu butuh spektrum besar, jarak antartowerpun pendek sehingga butuh investasi yang banyak,” terang Dian saat ditemui awak media di XL Axiata Tower, Jakarta pada Senin (9/10).

Menurutnya, jika empat operator seluler membangun sendiri-sendiri nantinya tidak akan menimbulkan efisiensi industri yang diinginkan. Apabila operator seluler semakin sedikit –dalam hal ini tiga perusahaan– Dian meyakini maka lebih sedikit infrastruktur yang dibangun, sehingga investasi jadi lebih efisien.

“Poin selanjutnya, soal spektrum yang ada. Nanti akan terbagi secara desain dan itu lebih mumpuni. Ketiga operator ini bisa lebih menitikberatkan ke experience dan meningkatkan kualitas,” kata Dian.

 

 

Ia melanjutkan, “mungkin jaman duluprice war[perang harga] banyak terjadi, dan ini mengakibatkan kualitas kurang baik. Alhamdulillah dari tahun laluprice warlebih terkendali, karena kalau semua operator perang harga itulosebuat semuanya.”

Secara keseluruhan, Dian mengakui ketika Indonesia nantinya cuma memiliki tiga operator seluler saja, hal ini dapat menciptakan persaingan lebih sehat.

“Kualitas lebih terjaga,experiencelebih terjaga karena kita bisa memanfaatkan investasinya untuk meningkatkan levelexperiencetersebut, contohnya melalui digital service dan lain-lain,” tutup Dian.