Kaleidoskop 2021: 4 Pencapaian Startup Indonesia Selama 2021

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Berbagai peristiwa mewarnai perjalanan startup-startup Indonesia sepanjang tahun 2021, mulai dari Gojek yang merger dengan Tokopedia yang menjadi salah satu kolaborasi terbesar di Indonesia.

Berikut beberapa rangkuman berbagai pencapaian startup-startup di Indonesia selama tahun 2021.

GoTo, Merger Gojek dan Tokopedia

Dua startup besar Indonesia, Gojek dan Tokopedia resmi merger dengan nama GoTo pada tanggal 17 Mei 2021. Pembentukan Grup GoTo ini mengombinasikan layanan e-commerce, on-demand, dan layanan keuangan dan pembayaran. 

Kolaborasi startup raksasa ini menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menghadirkan 3 layanan penting dalam satu ekosistem.

Baca juga:Gojek dan Tokopedia Resmi ‘Kawin’, Lahirkan GoTo

November lalu, Grup GoTo telah mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO yang mencapai USD1,3 Miliar atau setara Rp18,5 triliun.

Merger Gojek dan Tokopedia ini menjadi perbincangan hangat di berbagai lini masa, bahkan di sosial media pun warganet ikut meramaikan pencapaian ini. 

Diketahui, Grup GoTo menjadi perusahaan teknologi terbesar di Indonesia dengan kurang lebih mencakup 100 juta pengguna aktif bulanan. Penggabungan GoTo ini juga menjadi kolaborasi terbesar di Asia untuk perusahaan internet dan layanan media hingga saat ini.

IPO Bukalapak

Bukalapak menjadi unicorn pertama di Asia tenggara yang melantai di bursa. Per tanggal 6 Agustus 2021, perusahaan ini melakukan IPO dengan kode emiten BUKA di Bursa Efek Indonesia. 

Pengumuman mengenai IPO ini telah dilakukan semenjak 27 Juli sebelumnya. Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran Rp850 per sahamnya. Jika dijumlahkan, dana yang dihasilkan dari IPO mencapai Rp21,9 Triliun.

Baca juga:Bukalapak Melantai di Bursa, Unicorn Pertama di Asia Tenggara

Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja Bukalapak serta anak usahanya guna melakukan investasi di berbagai produk dan layanan.

Startup Xendix Raih Gelar Unicorn

Satu lagi startup Indonesia yang berhasil masuk dalam jajaran startup berstatus unicorn, ialah Xendit yang merupakan startup fintech lokal yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara.

Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran dari debit langsung, rekening virtual, kartu kredit dan debit, E-Wallet, QRIS, gerai ritel dan cicilan online.

Dalam konferensi pers pada 15 September 2021 lalu, Xendit mengumumkan telah meraih status unicorn di Indonesia dan mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C sebanyak USD150 juta atau sekitar Rp2,1 Triliun.

Baca juga:Selain Gelar Unicorn, Ini Deretan Pencapaian Xendit Sepanjang 2021

Pendanaan ini dipimpin Tiger Global Management dengan investornya saat ini, yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital.

Tessa Wijaya juga menjadi co-founder perempuan pertama di startup Indonesia yang berhasil membawa bisnisnya hingga status Unicorn.

Indonesia Masuk 5 Besar Startup Terbanyak

Perkembangan startup digital di Indonesia semakin terlihat dengan lahirnya startup-startup baru di tengah pandemi.

Bahkan Indonesia juga menambah jajaran startup berstatus Unicorn menjadi 8 startup unicorn. 

Melansir Startup Ranking, Indonesia berada di posisi kelima untuk jumlah startup terbanyak di dunia dengan jumlah 2.305. Posisi Indonesia berada di bawah Amerika Serikat, India, Inggris dan Kanada.

Singapura menjadi negara Asia Tenggara yang masuk dalam 12 besar urutan Startup terbanyak versi Startup Ranking.

Perkembangan startup di Indonesia tak lepas dari dukungan berbagai pihak termasuk pemerintah yang menggalakkan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, termasuk memfasilitasi dan membina startup digital.