Kamera AI Buatan Huawei Dituding Lacak Wajah Demonstran Myanmar

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Pawel / Unsplash)

Uzone.id- Para pengunjuk rasa di Myanmar merasa khawatir jika mereka dilacak dengan teknologiartificial intelligence(AI) atau kecerdasan buatan untuk pengenalan wajah buatan China.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, penggunaan AI untuk melacak pergerakan warga menimbulkan ancaman serius bagi kebebasan mereka.

Lebih dari 200 orang tewas sejak pemimpin Myanmar Suu Kyi digulingkan dalam kudeta pada 1 Februari 2021.

Hal itu memicu protes massa hingga melakukan tekanan kepada junta, namun militer justru menekan balik dengan taktik kekerasan yang semakin meningkat.

BACA JUGA:Pelapor di Medsos Akan Diberi Badge Awards oleh Polri

Militer telah fokus untuk membasmi demonstran di kota-kota termasuk Yangon dan Mandalay, di mana ratusan kamera CCTV teiah dipasang sebagai bagian dari upaya junta mengekang orang-orang yang kontra.

Human Rights Watch telah menyatakan, "keprihatinan yang meningkat" atas kamera yang dipersenjatai dengan teknologi AI yang bisa memindai wajah dan pelat nomor kendaraan di tempat umum, dan memperingatkan pihak berwenang mengenai mereka yang ada dalam daftar orang yang dicari.

Win Pe Myaing, seorang pengunjuk rasa di Yangon mengatakan kepada Thomson Reuters Fondation, "Bahkan sebelum protes, CCTV menjadi perhatian kami, jadi kami akan mencoba menghindarinya - dengan mengambil rute berbeda untuk pulang."

Menurutnya, para demonstran yakin polisi dan militer menggunakan sistem tersebut untuk melacak demonstrasi dan protes. Ini seperti kediktatoran digital - rezim menggunakan teknologi untuk melacak dan menangkap warga.

"Dan itu berbahaya," kata dia

Sebagian besar peralatan yang dipakai di Safe City, sebuah proyek untuk mengekang kejahatan di kota-kota besar, berasal dari perusahaan teknologi Huawei, menurut laporanMyanmar Now.

Huawi sendiri mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa mereka menyediakan "peralatan infrastruktur TIK (teknologi informasi dan komunikasi) standar" - bahwa teknologi pengenalan wajah dan pelat nomor pada kamera bukan dari Huawei.

Ada banyak vendor, dan Huawei "tidak terlibat dalam operasi aktual dan penyimpanan atau pemrosesan data." (Reuters)

VIDEO Samsung Galaxy A32 Hands-On Indonesia