Kamu Mau Menikah Muda? Pikir-Pikir DuluDehdaripada Menyesal Kemudian

pada 6 tahun lalu - by

Uzone.id-Bila berhadapan dengan dua pilihan, yaitu pacaran atau menikah muda, kamu pilih yang mana? Sebagian orang mungkin bilang, bahwa daripada hidup sendiri, lebih baik menikah.

Ada juga yang mengatakan, bahwa daripada hidup di dalam keterbatasan—terutama uang, lebih baik menikah. Beberapa yang lain barangkali berpendapat, bahwa daripada membebani orang tua, lebih baik menikah. Tapi apakah benar menikah merupakan satu-satunya solusi dari semua masalah itu?

Belum tentu. Menurut Tara de Thouars, BA, M.Psi, psikolog klinis di klinik Lighthouse, Jakarta Selatan, kalau mau menikah, kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal ini terlebih dahulu.

Kamu pikir, menikah itu bakal semanis pacaran?

Kamu pikir, menikah itu bakal semanis pacaran? Atau kamu membayangkan nikah akan seperti di film kartun yanghappily ever after? Jangan salah lho, kalau kamu menikah, sifat asli kamu dan pasangan akan kelihatan semuanya. Belum tentu pasangan kamu akan menerima kamu serta sifat asli kamu apa adanya. Atau belum tentu juga kamu bisa menerima pasangan kamu apa adanya.

“Ini dia yang biasanya bikin konflik. Kamu sudah siap belum menerima baik dan buruk yang ada di dalam diri pasangan kamu?” ujar Tara.

via GIPHY

Menikah itu memiliki tanggung jawab yang besar.

Kamu tidak hanya harus bertanggung jawab kepada diri sendiri, tetapi juga kepada pasangan, keluarga kamu, mertua, keluarga besar kamu dan pasangan. Tara menambahkan, “Bahkan yang lebih penting lagi ke anak kamu. Apakah kamu sudah siap dengan tanggung jawab sebanyak itu?”

Kebebasan kamu terbatas setelah menikah.

Tara juga mengungkapkan, bahwa kalau kamu menikah, maka kamu tidak sendiri lagi. Jadi, kamu tidak bisa lagi secara egois melakukan hal apa saja yang kamu mau. Sebab, kamu tetap harus memikirkan pasangan dan keluarga kamu.

Otomatis kalau menikah, kebebasan kamu pasti menjadi lebih terbatas. Apakah kamu sudah siap kehilangan paling tidak sedikit kebebasan kamu?

via GIPHY

Menikah itu membutuhkan kesiapan mental.

Kalau kamu belum siap mental untuk menghadapi konflik dengan pasangan, kamu lebih baik memikirkan kembali rencana untuk menikah. Sebab kalau tidak, hal ini dapat berujung pada perceraian.

Tara mengungkapkan, “Angka perceraian karena menikah muda itu tinggi banget. Apakah kamu sudah siap berkomitmen jangka panjang dengan satu orang saja?”

Jika kamu bisa menjawab ‘ya’ atas empat hal di atas, maka itu memang sudah keputusan kamu untuk menikah. “Tetapi kalau masih ragu-ragu, kamu lebih baik mempertimbangkan terlebih dahulu. Jangan sampai kamu menyesal kemudian,” kata Tara.

Satu hal yang pasti adalah masa muda itu selayaknya dinikmati dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan diri kamu. Carilah pengalaman sebanyak-banyaknya, serta bergaul dan berkenalan dengan banyak teman. Kemudian raih cita-cita kamu, dan wujudkan potensi terbaik kamu.