Kapal BAKTI Hilang, Kominfo Pastikan BTS 4G di Papua Tetap Dibangun
Uzone.id— Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan pembangunan infrastruktur BTS BAKTI di wilayah Papua akan terus dilanjutkan usai kapal Cita XX yang mengangkut BTS 4G hilang bersama 12 awak krunya.
“(Pembangunan) tetap berlanjut, tetap kami prioritaskan,” kata Budi Arie kepada awak media, Kamis, (01/08).
Meskipun pembangunan BTS di lokasi akan tetap diprioritaskan, namun Budi Arie menyatakan tetap menantikan hasil pencarian dan tetap mengutamakan para awak yang ikut menghilang hingga saat ini.
“Ini kanforce majeureya, yang namanya begini siapa yang mau sih? Orang-orang hilang, barang-barang hilang, orangnya terutama, kalau barang masih bisa dicari,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak Kominfo masih terus melakukan pencarian dan menantikan hasil laporan terbaru dari pihak berwajib mengenai kondisi terbaru dari hilangnya kapal Cita XX yang direncanakan berlabuh di Yahukimo, Papua Pegunungan.
Terkait spekulasi yang beredar soal adanya dugaan sabotase hingga tindakan lainnya, Kominfo sendiri enggan memberi kesimpulan dan menantikan hasil penelusuran dari pihak yang berwenang.
“Tunggu saja laporan dari penegak hukum di sana, karena ada orang (awak kapal) yang juga hilang, bukan hanya barang saja, orangnya juga hilang," kata Budi.
Kapal Cita XX dilaporkan hilang semenjak Rabu (17/7) yang lalu dengan tujuan tiba di Yahukimo pada 18 Juli 2024. Sebelumnya, Kapal Cita XX terakhir berkomunikasi dengan Kapal Prima Jaya yang melintas bersamaan pada Selasa, 16 Juli 2024. Berdasarkan informasi yang disampaikan kru Kapal Prima Jaya, Kapal Cita XX tidak melaju dan posisi mengambil di pinggiran.
Kapal Cita XX mengangkut 12 orang dan membawa material BTS berupa tower, power, dan VSAT untuk penyediaan sinyal 4G BAKTI Kominfo di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Para awak tersebut antara lain: Junaidi (Kapten), Dedi (Mualim), M. Arif Efendi (KKM), Naikal (Oiler), Rusli (Juru Mudi), Agygera (Koki), Suherman (Pengawas Material Tower), Nimret G. Tua, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, dan Alhakim.