Kapal Perang Buatan ITS, Bisa Berubah Jadi Kapal Selam

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ir Wisnu Wardhana MSc PhD bersama kapal The Croc (Foto: its.ac.id)

Uzone.id- Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sedang menyelesaikan pembuatan kapal perang canggih yang bisa berubah jadi tiga mode sekaligus. Kapal yang diberi nama The Croc itu bisa menjadi kapal selam, kapal hydrofoil dan kapal biasa. The Croc dibuat sangat ramping dengan panjang 12 meter dan lebar 3 meter.

“Tentu hal tersebut sukses menjadi temuan baru pada dunia perkapalan internasional,” tutur Ir Wisnu Wardhana MSc PhD sang perancang kapal perang tersebut, dilansiruzone.iddariits.ac.id.

Sampai saat ini, pembuatan The Croc sudah mencapai 90 persen. Nantinya, The Croc dilengkapi dua mesin 350 tenaga kuda.

Baca juga: 4 Fakta Kapal Selam Alugoro Buatan Indonesia

Dosen teknik ini menjelaskan, kapal hidrofoil merupakan kapal yang punya bagian seperti sayap yang dipasangkan pada penyangga di bawah lambung kapal. Ketika kapal meningkatkan kecepatannya, kapal hidrofoil bisa menimbulkan gaya angkat yang menjadikan lambungnya terangkat dan keluar dari air, sehingga kapal terlihat seperti melayang.

The Croc terbuat sengaja dibuat dari alumunium untuk meringankan bobotnya sehingga bisa melayang. Untuk bagian sayap dibuat dari karbon. Ketika mode kapal selam dijalankan, air bisa masuk dalam kapal sehingga The Croc bisa tenggelam dengan kedalaman mencapai 10 meter.

Baca juga: Penganut Bumi Datar Tewas Saat Buktikan Bumi itu Tidak Bulat

Kemudian, Wisnu menjelaskan kecepatan The Croc saat menjadi kapal hidrofil bisa mencapai 35-45 knot, sedangkan ketika mode kapal selam bisa mencapai 15 knot. Sehingga, The Croc bisa difungsikan sebagai kapal pengintai untuk menangkap para pencuri ikan di perairan Indonesia.

Menurutnya, kapal pencuri ikan tidak akan kabur ketika didekati The Croc karena tidak mengetahui kedatangannya. Oya, proses pembuatan The Croc tidak dijalankan ITS sendirian. Kampus yang berada di Surabaya, Jawa Timur, ini bekerja sama dengan Angkatan Laut (TNI-AL), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan beberapa pihak lainnya.

The Croc diharapkan bisa menjadi kapal perang buatan dalam negeri yang bisa bantu menjaga pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

VIDEO Suzuki XL7 vs Xpander Cross, 5 Perbandingan Sebelum Beli