Kapolri Menyesalkan Ada Polisi Tembak Satu Rombongan Mobil

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan penyesalannya terhadap kejadian yang menimpa satu mobil rombongan di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Mereka ditembak oleh polisi yang tengah bertugas merazia kendaraan karena tidak berhenti dan terus melaju meski dikejar.

"Saya menyesalkan peristiwa itu. Informasi yang saya terima, kendaraan di-stopoleh polisi karena dicurigai, tapi diduga akan menabrak anggota polisi. Sehingga anggota polisi itu beranggapan ini adalah pelaku kejahatan," kata Tito Karnavian di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Rabu, 19 April 2017.

Baca juga:
Kasus Penembakan Aparat di Lubuklinggau, Korban Segera Dioperasi


Saat dikejar, ujar Tito, polisi tersebut mengeluarkan tembakan peringatan namun mobil tidak juga berhenti. "Sehingga akhirnya ditembak dan mengakibatkan ada yang meninggal," katanya.

"Saya sangat menyesalkan. Inilah sebetulnya pentingnya kemampuan diskresi kepolisian," ujar Tito. Dia mengatakan anggota polisi harus mempunyai kemampuan menilai secara subjektif apa yang dihadapinya saat itu dan melakukan tindakan yang tepat untuk menjaga keselamatan publik.

Tito belum bisa menyimpulkan kasus ini karena Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sumatera Selatan masih melalukan pemeriksaan terhadap polisi itu. Pemeriksaan ini juga akan disupervisi oleh Markas Besar Polri. "Kalau nanti tindakannya benar maka tentunya kami tidak lakukan tindakan hukum ke yang bersangkutan. Tapi kalau seandainya yang bersangkutan tidak tepat dalam menilai dan melakukan tindakan berlebihan maka kami akan lakukan tindakan hukum baik secara internal maupun secara porses pidana," ucap Tito.

Baca pula:
Penembakan Oleh Aparat di Lubuklinggau, Satu Tewas 5 Terluka

Honda City berisi satu keluarga ditembaki aparat di Jalan HM Soeharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II pada Selasa siang. Mobil tersebut dikemudikan Diki, 30 tahun. Penumpangnya antara lain Surini, 50 tahun, Dewi Erlina (35), Indra (33), Novianti dan Genta, 2 tahun.

Mereka satu keluarga, berasal dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Kapolres Rejang Lebong Ajun Komisaris Besar Napitupulu Yogi Yusup, membenarkan ada satu orang tewas bernama Surini. "Korban sudah dimakamkan," kata Napitupulu.

REZKI ALVIONITASARI / PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita Terkait: