Kebijakan Privasi WhatsApp Dimulai 15 Mei, Ini Konsekuensi Jika Tak Setuju

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id-WhatsApp sekali lagi menekan pengguna untuk mau menerima kebijakan privasinya, yakni untuk berbagi data dengan Facebook dan produk turunan atau pihak ketiga yang bekerja sama. Namun kali ini, WhatsApp melonggarkan konsekuensi pengguna yang tak setuju.

Dilansir Business Insider, Selasa, 23 Februari 2021, WhatsApp membujuk penggunanya agar tetap loyal meski kebijakan privasi itu berlaku. Mereka mengatakan, jika pengguna tidak setuju maka hanya ada beberapa bagian dari layanan WhatsApp yang tidak bisa digunakan.

Dalam sebuah email yang dikirimkan WhatsApp kepada mitra bisnisnya, tertulis jika kebijakan itu akan berlaku mulai 15 Mei 2021. Konsekuensinya, pesan yang ada di WhatsApp tidak bisa dibaca atau dibalas.

Baca juga: Khilaf Jadi Trending Topic Usai Diucapkan Iyus Sabyan

"Untuk sementara waktu, jika pengguna memutuskan untuk tidak setuju dengan kebijakan kami, mereka masih bisa menerima panggilan dan mendengar notifikasi masuk. Namun pengguna tidak bisa membaca atau mengirim pesan dari aplikasi," ujar pihak WhatsApp, seperti dikutip dari TechCrunch.

Menurut TechCrunch, 'sementara waktu' yang dimaksud dalam email itu bisa jadi hanya beberapa minggu. Tidak dijelaskan apa yang akan terjadi pada pengguna yang tak setuju jika mereka selamanya tak setuju. Namun yang jelas, kebijakan baru akan diterapkan pada pengguna yang tak setuju mulai 15 Mei.

Kebijakan WhatsApp untuk akun yang tidak aktif, seperti tertera dalam FAQ mereka, secara garis besar, WhatsApp akan menghapus akun setelah tak ada aktivitas selama 120 hari.

Baca juga:15 Mei Batas Waktu Pengguna Setujui Kebijakan WhatsApp

Sepertinya WhatsApp mulai melakukan pendekatan yang 'lembut' ke pengguna untuk memberitahukan kebijakan baru ini. Kebijakan tersebut dikatakan hanya berpengaruh pada perpesanan yang dikirim dari dan ke akun bisnis.

Sebelumnya, pada awal tahun lalu, WhatsApp pernah memberikan notifikasi kepada para penggunanya akan adanya kebijakan baru, salah satunya berbagi data ke Facebook, dan langsung menuai kontroversi. Sejatinya kebijakan ini direncanakan akan berlaku 8 Februari kemarin, namun karena bikin heboh, kini diundur 15 Mei.