Kebun Raya Bogor Akan Dibuat Kian Instagramable
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) selaku pengelola Kebun Raya Bogor akan meningkatkan daya tarik tempatnya sebagai lokasi berfoto bagi pengunjung. Penataan Kebun Raya Bogor merupakan permintaan langsung Presiden Joko Widodo agar tingkat kunjungan wisatawan bertambah.
Jokowi menyampaikan sejumlah saran dan kritik kepada pengelola Kebun Raya Bogor saat penandatanganan prasasti 200 tahun Kebun Raya Bogor, Minggu 11 Maret 2018.
"Presiden minta Kebun Raya Bogor diperbanyak titik instagrammable (menarik untuk berfoto)," kata Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto.
Selain itu, Bambang mengatakan, Presiden memintanya menutup bangunan beton dan pagar di kawasan Kebun Raya Bogor dengan tumbuhan merambat. Jokowi mengharapkan LIPI mencontoh konsep kebun raya yang terdapat di Singapura.
"Intinya, Presiden ingin Kebun Raya Bogor ini seperti Garden Park di Singapura. Masyarakat nantinya bisa belajar konservasi tumbuhan sambil berwisata," kata Bambang.
Selain menjadi pusat riset, keberadaan kebun raya juga diminta menghasilkan keuntungan untuk membiayai kebutuhan secara mandiri.
Pemasukan
Dibandingkan objek wisata konservasi tumbuhan di Singapura, tingkat kunjungan ke Kebun Raya Bogor diakui belum maksimal. Menurut Bambang, jumlah pengunjung ke tempatnya hanya mencapai 1,6 juta orang dalam setahun. Hasil penjualan tiket masuk diakui baru mampu menutupi sekitar 20 persen biaya pengeluaran.
Selama ini, Bambang menyebutkan jumlah anggaran pemerintah untuk pengelolaan Kebun Raya Bogor mencapai Rp 50 miliar. Dana tersebut menurutnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional dan perawatan fasilitas selama setahun.
Karena itu, Presiden pun menanyakan anggaran tambahan yang dibutuhkan pengelola untuk membenahi fasilitas di Kebun Raya Bogor. Bambang memperkirakan anggaran yang dibutuhkan sebanyak anggaran dari pemerintah dalam setahun, yakni ditambah Rp 50 miliar.
Dana tambahan itu rencananya untuk menambah fasilitas konservasi tumbuhan seperti sarana pembibitan dan rumah kaca. Anggaran tersebut juga cukup untuk membangun taman-taman tematik sebanyak satu taman batu setiap tahun. Terakhir, Kebun Raya Bogor juga membutuhkan sarana parkir kendaraan yang dibuat secara bertingkat.
Kunjungan Presiden ke Kebun Raya Bogor hanya berlangsung selama beberapa menit. Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan sejumlah staf kepresidenan langsung meninggalkan lokasi setelah melakukan penandatanganan prasasti dan foto bersama pengurus LIPI.
Mengenai penandatanganan tersebut, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowat mengatakan acara itu sebagai salah satu rangkaian peringatan dua abad Kebun Raya Bogor tahun lalu. Menurutnya, penandatanganan prasasti baru bisa dilakukan tahun ini karena kesibukan Presiden.
Enny mengatakan, prasasti yang akan ditandatangani Presiden tidak hanya menorehkan catatan sejarah Kebun Raya Bogor. Menurutnya, prasasti tersebut sekaligus menandakan keberhasilan LIPI dalam mengembangkan flora maskot nasional yakni tanaman Rafflesia patma secara buatan di luar habitat alaminya.
"Sebelumnya tanaman tersebut sangat sulit dilakukan (pengembangbiakan) dan hanya bisa dilihat di alam liar," kata Enny.
Kebun Raya Bogorjuga diakui telah memberikan kontribusi penting lainnya bagi penelitian tanaman di Indonesia. Fungsi tersebut diakui perlu ditingkatkan menjadi bisnis yang menghasilkan keuntungan materil bagi pemerintah.***