Keikhlasan Ifan Seventeen Lepas 3 Rekannya yang Tewas Akibat Tsunami
Mungkin tak terpikirkan oleh Ifan, punggawa grup band Seventeen, mentas untuk acara gathering PLN di daerah Anyer, Banten menjadi kesempatan terakhir baginya untuk satu panggung dengan tiga anggota grup band Seventeen lainnya. M Awal Purbani atau Bani (Bassist), Herman Sikumbang (Guitarist), serta Windu Andi Darmawan alias Andi (drummer) tewas saat gelombang tsunami menyapu Tanjung Lesung, Sabtu (22/12) malam.
Usai surut, Ifan yang telah menjalani pengobatan atas luka ringan yang didapatinya, langsung bergegas mencari informasi terkait kabar dari kerabatnya sembari berharap kabar baik datang kepadanya. Akan tetapi nasib berkata lain, kabar buruk pertama datang dari Bani (Bassist) dan Road Manager Seventeen, Oki Wijaya. Keduanya ditemukan tak bernyawa pada Minggu (23/12) pagi.
Belum kering air mata Ifan usai mendengar kabar duka dari Bani dan Oki, kabar duka kembali datang dari Herman (gitaris) dan Ujang. Jenazah Andi (drummer) yang ditemukan sore harinya pun semakin melengkapi pilu yang dirasa oleh Ifan kala itu.
Ifan yang menganggap ketiga rekannya itu sebagai keluarga pun sontak turut menumpahkan rasa sedihnya di jejaring sosial pribadinya. Rasa duka cita dan berbelasungkawa pertama disampaikan Ifan kepada ketiga rekannya yang turut menjadi korban dalam peristiwa itu, salah satunya sang drummer, Windu Andi Darmawan alias Andi.
"Selamat jalan drummerku tercinta @andi_seventeen ternyata Allah lebih sayang kowe dibanding harus nemenin aku disini. Husnul khotimah sob, yang tenang ya, ga akan putus doaku buat kowe, ko eman n bani," tulisnya.
Tak hanya mengirimkan doa kepada ketiga rekannya itu, Ifan melalui unggahan Instagram Story-nya pun turut menyampaikan bahwa ia akan menjaga bas kesayangan milik Bani. Selain menemukan jasad Bani, Ifan saat itu pun berhasil menemukan sejumlah alat band milik rekannya, termasuk bas kesayangan milik Bani.
"Sob @baniseventeen kesayanganmu ki. Tak jagain dulu ya," tulis Ifan dalam unggahan Instagram Story tersebut.
Merasa tak utuh lagi sebagai sebuah band atau keluarga, Ifan lalu mengunggah postingan yang banyak menarik perhatian warganet. Pada keterangan foto, Ifan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung dan bekerja sama dengan Seventeen selama hampir 20 tahun. Dia juga meminta maaf atas nama Seventeen.
"Temen-teman musisi Indonesia, kawan seventeen Indonesia, para sahabat, event organizer, client product, music label, management dan semua pihak yang pernah bekerja sama dengan @seventeenbandid," tulis Ifan.
"Mewakili mas Andi, mas Herman dan mas Bani, kalau selama 20 tahun kurang 20 hari kami berkarya ada salah tutur kata maupun perbuatan yang kurang berkenan, aku memohon maaf yang sedalam-dalamnya. Minta tolong doanya buat mas Bani, mas Herman dan mas Andi semoga mereka husnul khotimah dan ditempatkan disisi Allah yang paling mulia," sambungnya.
Ketiga rekannya itu direncanakan dikebumikan di tiga kota berbeda, sesuai dari asal kota masing-masing. Jenazah Andi direncanakan baru akan dikebumikan pada hari Selasa (25/12) di Yogyakarta. Sebelumnya Jenazah Herman (Guitarist) telah terlebih dahulu dimakamkan pada Senin (24/12) di Tidore, Maluku Utara dan Bani di wilayah Gamping, Sleman.
Seventeen menjadi korban bencana tsunami yang menerjang kawasan Banten dan Lampung. Mereka merupakan salah satu pengisi acara gathering karyawan PLN di Tanjung Lesung Beach Resort pada 22 Desember lalu, bersama duo Jigo. Kala itu, sekitar pukul 21.15 WIB, Seventeen tengah tampil di panggung saat tsunami menghajar panggung mereka.